Minta Kader Ambil Peran dalam Pilpres 2024, Berikut Pesan Ketua IPNU Jatim

M. Fakhrul Irfansyah Ketua PW IPNU Jawa Timur
M. Fakhrul Irfansyah Ketua PW IPNU Jawa Timur

LINTASJATIM.com, MalangDalam menghadapi situasi Pemilu yang akan berlangsung 2024 mendatang, Ketua PW IPNU Jawa Timur meminta kader IPNU untuk ambil peran dan terlibat aktif dalam mengawal demokrasi.

Pandangan tersebut diungkapkan M. Fakhrul Irfansyah dalam Simposium Hari Santri Nasional yang berlangsung di Pesantren Tekhnologi Al-Ma’arif Singosari Malang, pada Ahad (29/10/23).

Bacaan Lainnya

“Kader IPNU se Jawa Timur harus Cerdas dalam berpolitik dan ampil peran dalam mensukseskan pelaksanaan Pemilu dengan aman dan sejuk” Ujar Gus Irfan.

Dalam sambutanya, Ketua PW IPNU Jatim juga meminta kader IPNU untuk cermat dalam menentukan pilihan. Sebagai generasi terpelajar, dirinya menyebut Demokrasi harus dimanfaatkan IPNU dalam menciptakan kepemimpinan ideal di sejumlah daerah hingga nasional.

“Rekan-rekan IPNU se-Jawa Timur harus cermat dalam Pemilu dan pileg 2024 ini, kita tidak boleh Golput karena Demokrasi yang kita jalankan ini merupakan sarana dalam melahirkan kepemimpinan yang kita harapkan” ujarnya.

Menurut Gus Irfan, PW IPNU Jatim melakukan analisa dan kajian internal terkait pertimbangan calon presiden dalam menentukan wakil presiden beserta programnya. Hal itu yang mendasari pihaknya dalam membagi tiga poin yang dapat dijadikan pertimbangan para kader, yakni kalangan Nahdliyin, mewakili milenial dan keberpihakan gagasan santri di Jawa Timur.

“Pertama, berasal dari Nahdliyin sebagai basis pemilih terbesar dalam pilpres, kemudian mewakili Gen Z dan Millenial dan terakhir berasal dari Jawa Timur yang juga diperebutkan para calon Presiden dalam menentukan pasangannya” terangnya.

Sebagai basis pemilih pemula terbesar, Ketua PW IPNU Jatim mengaku ketiga poin tersebut menempatkan kader IPNU di jawa timur sebagai basis utama yang sangat diperhitungkan, sehingga pihaknya meminta para kader bisa menyiapkan diri dalam situasi strategis tersebut.

“Kami memiliki basis pemilih pemula dengan jumlah terbesar, sehingga penting bagi kita dalam memberikan edukasi bagi kader dalam menentukan pilihannya” terangnya.

“Ini dapat dilihat saat pendaftaran Capres dan Wapres kemarin, IPNU di Jawa Timur berada dalam tiga poin tersebut. Maka kami berharap rekan-rekan IPNU se Jatim bisa cermat dan cerdas dalam berpolitik” tandasnya.

Terkait dengan keterlibatan IPNU dalam Pilpres 2024, Magister Ilmu Politik UINSA Surabaya tersebut
tidak menampik sejumlah kader dalam memenangkan calon tertentu di sejumlah daerah, namun hal itu dilakukan secara Individu dan tetap menjaga marwah organisasi yang tidak terafiliasi pada politik praktis.

“Dalam kecenderungan tertentu hal itu sebagai hak demokrasi secara individu, namun kami tetap mengingatkan para kader tugas utama kita menjaga marwah organisasi tidak dilibatkan dalam politik praktis” tegasnya.

Pihaknya juga mengingatkan agar para kader tidak larut dalam suasana politik, PW IPNU Jatim tetap mendorong para kader untuk menghadirkan situasi politik yang damai dan demokratis, tidak melakukan ujaran kebencian dalam perbedaan pilihan serta memilih berdasarkan gagasan dan program jangka Panjang yang berpihak.

“Perintahnya tetap ambil peran dalam pilpres yang damai, terlibat aktif dalam wacana pilpres yang demokratis, memilih berdasarkan gagasan dan program jangka Panjang dan berpihak pada kepentingan nasional” pungkasnya.

Dalam Simposium Hari Santri Nasional yang diikuti par Ketua Cabang se-Jawa Timur tersebut, turut hadir KH. Munsif Nahrowi sebagai narasumber yang merupakan Sekretaris Umum PP IPNU mendampingi Prof. KH. Tolchah Mansur yang merupakan Ketua Umum IPNU pertama.

Pos terkait