LINTASJATIM. Com, Surabaya – Para ibu atau biasa disebut emak-emak yang tergabung dalam Srikandi Laskar Sholawat Nusantara melakukan doa bersama untuk mendoakan Polri agar mampu melayani pemudik. Sesuai estimasi Kementerian Perhubungan tahun ini ada 123,8 juta orang yang melaksanakan mudik ke kampung halaman, termasuk Jawa Timur.
Gus Muhammad Fawait, Presiden Laskar Sholawat Nusantara (LSN) mengungkapkan tahun ini beban pemerintah, khususnya polri akan lebih berat. Sebab, tahun ini pemudik meningkat signifikan, pasca pandemi Covid-19.
“Tentu tahun ini masyarakat yang melaksanakan mudik jauh meningkat dibanding tahun-tahun sebelumnya. Sebab, tahun ini covid sudah sangat landai. Bahkan kehidupan sudah berangsur normal,” kata Gus Fawait, dalam keterangannya, Jumat (14/4/2023).
Menurut Ketua Fraksi Partai Gerindra DPRD Jawa Timur ini, polri dituntut kerja keras dalam melayani lonjakan pemudik tahun ini. Karena itu, para emak-emak ini membantu ikhtiar batin dengan doa bersama.
Ia berharap dengan doa yang dikirimkan ratusan emak-emak tersebut menjadi spirit bagi anggota polri yang menjalankan tugas menjelang hingga hari raya. Menurutnya, ini tugas berat, apalagi mereka harus meninggalkan keluarga justru di hari yang bahagia.
“Semoga doa yang dikirimkan para emak-emak ini menjadi spirit yang menguatkan semangat para anggota polri yang bertugas melayani pemudik,” ujar pengasuh Pondok Pesantren Nurul Chotib, Al Qodiri IV Jember itu.
Tokoh Muda Nahdliyin Inspiratif Jatim 2020 versi Forkom Jurnalis Nahdliyin ini menjelaskan, kenapa para emak-emak yang ia ajak melakukan doa bersama untuk keselamatan mudik 2023. Pasalnya, emak ini doanya seperti doa nabi pada umat, doanya manjur.
Terlebih doa ini dilakukan secara massal di akhir bulan Ramadan, sehingga doanya tidak akan tertolak. Dengan kegiatan doa bersama ini, pihaknya berharap mudik tahun ini berjalan lancar.
“Mudik ini adalah perjalanan spiritual terbesar di dunia, melibatkan ratusan juta orang. Karena itu harus diiringi usaha spiritual, agar berjalan dengan lancar,” pungkas Gus Fawait. (*)