LINTASJATIM.com, Surabaya – Meski HUT Surabaya ke-729 sudah lewat dua hari Menteri Sosial Tri Rismaharini tetap memberikan pesan kepada arek-arek Suroboyo. Apalagi ia pernah memimpin Kota Pahlawan selama 10 tahun. Bahkan Risma sempat disebut sebagai ‘ibuke arek-arek Suroboyo’.
“Untuk anak-anakku di Surabaya, bahwa yang abadi di dunia ini adalah perubahan. Karena itu kita harus antisipasi perubahan. Jangan pernah ngomong bahwa dulu begini, dulu begitu,” kata Risma kepada detikJatim, Kamis (2/5/2022).
Risma mengatakan tantangan anak-anak Surabaya ke depan cukup berat. Harus bersaing dengan anak-anak di seluruh dunia. Tidak hanya anak-anak dari Malang, atau Bandung, tetapi seluruh dunia.
Karena itu, Risma meminta arek-arek Suroboyo harus mempersiapkan diri. Percaya bahwa dirinya mampu dan meyakini bahwa tidak ada yang tidak mungkin. Semua bisa digapai dengan kesungguhan dan perjuangan.
“Selalu saya katakan, semua ‘mungkin’ bagi kalian. Karena kita adalah cucu dan anak para pejuang yang dulu tidak pernah kenal kata menyerah. Meskipun dengan kondisi senjata terbatas, peralatan terbatas, tapi ayah dan kakek kita tidak pernah menyerah,” tuturnya.
Sebab itulah menurut Risma Arek-Arek Suroboyo mampu mempertahankan kemerdekaan pada pertempuran 10 November di Surabaya. Ia pun mengajak anak-anak muda, khususnya di Surabaya agar tidak mudah menyerah.
“Kita memang harus bekerja keras demi masa depan yang lebih baik. Karena masa depan yang cerah, masa depan depan yang luar biasa itu adalah hak kalian semuanya,” ujarnya.
“Jadi, tidak ada kata menyerah, tidak ada kata putus asa, dan tidak ada kata tidak bisa. Semua bisa, semua mungkin, asal kita mau. Satu kalimat, arek Suroboyo hebat,” pungkas mantan wali kota perempuan pertama di Surabaya ini
