LINTASJATIM.com, Lumajang – Pembangunan hunian sementara (huntara) untuk para penyintas bencana awan panas guguran (APG) Gunung Semeru di Lumajang segera dimulai pada Kamis (6/1/2022) kemarin.
Pemerintah Kabupaten Lumajang mengundang sejumlah perwakilan lembaga donasi atau relawan di Warung Apung Pondok Asri Lumajang untuk membahas persiapan pembangunan huntara di lahan relokasi di Desa Sumbermujur, Kecamatan Candipuro, Kabupaten Lumajang.
Direktur NU Care-Lembaga Amil, Zakat, Infaq dan Shadaqah Nahdlatul Ulama (LAZISNU) Lumajang Muhammad Rofi’ul Ulum yang hadir dalam rapat tersebut menyampaikan, Pemkab Lumajang bersama lembaga donasi dan relawan menyepakati bahwa proses pembangunan hunian sementara akan dilakukan secara bertahap.
Dalam rapat yang dipimpin langsung oeh Bupati Lumajang itu, disepakati pula tentang desain, ukuran dan bahan-bahan bangunan agar semuanya layak dan sesuai standar yang telah disusun oleh Ikatan Arsitek Indonesia (IAI) bekerjasama dengan Pemkab Lumajang.
“Menurut data presentasi Tim Pemkab Lumajang, tahap pertama akan dibangun huntara sebanyak 629 unit. Karena banyak sekali lembaga donasi dan relawan yang menyatakan siap memberikan bantuan, semuanya dibagi secara proporsional,” kata Rofi’, sapaan akrabnya.
Dari puluhan lembaga yang akan memberikan bantuan, menurut Rofi’, lima lembaga dengan bantuan hunian terbanyak pada tahap pertama adalah NU Peduli atau NU Care-Lazisnu sebanyak 64 unit, Muhamamdiyah Disaster Manajemen Centre (MDMC) sebanyak 53 unit, Gusdurian Peduli 34 unit, Nurul Hayat 34 unit dan Rumah Zakat 34 unit. Sedangkan sisanya bervariasi.
“Untuk membangun 64 unit tersebut, LAZISNU Lumajang akan berkoordinasi dengan Pimpinan Wilayah LAZISNU Jawa Timur karena ada banyak sekali donatur yang mengamanahkan dananya melalui LAZISNU baik di tingkat wilayah maupun Kabupaten/Kota se-Jawa Timur,” jelas Rofi’.
Terpisah, Ketua PW NU Care-LAZISNU Jawa Timur Ahmad Afif Amrulah menyambut baik hasil rapat koordinasi tersebut. Ia menyatakan NU Care-LAZISNU se-Jawa Timur siap melaksanakan komitmen dan kesepakatan itu dengan menyediakan berapapun biaya yang dibutuhkan.
“Jika satu huntara membutuhkan biaya Rp. 15 juta, maka total dana untuk membangun 64 unit hunian tersebut sebesar Rp.960 juta. Dan dananya sudah siap, tinggal pematangan rencana teknis pengerjaannya saja,” kata Afif di Surabaya, Jumat (7/1) sore.
Namun demikian, tambahnya, program untuk membantu para penyintas APG Semeru merupakan program jangka panjang. Selain menuntaskan pembangunan huntara pada tahap-tahap selanjutnya, pihaknya juga memikirkan beberapa program lain seperti aspek pendidikan, pemberdayaan ekonomi, pembagunan fasilitas ibadah dan kebutuhan lainnya.
“Alhamdulillah selama ini NU Care-LAZISNU se-Jawa Timur mendapatkan kepercayaan yang luar biasa besar dari para donatur untuk program bentuan bencana APG Semeru ini, bahkan sebagian berasal dari luar negeri. Tapi kita butuh nafas panjang, jadi kami terus mengajak sebanyak mungkin masyarakat untuk peduli serta bersama-sama mengawal program Lumajang Bangkit dan Pulih karena dampaknya memang cukup parah,” tegas Afif.