Peringati Maulid Nabi dan HSN di Ponpes Lirboyo, Gubernur Jatim Sampaikan Pesan Ini

LINTASJATIM.com, Kediri – Dalam rangka memperingati Maulid Nabi Muhammad dan peringatan Hari Santri Nasional, Pondok Pesantren (ponpes) Lirboyo Kota Kediri menggelar kegiatan Ngaji Bareng Gus Baha’, pada Senin (25/10/2021). Kegiatan tersebut dilaksanakan di Pondok Pesantren Ar Risalah, dengan ditayangkan langsung di kanal Youtube Pondok Lirboyo.

Hadir dalam kegiatan tersebut, KH. Ahmad Bahauddin Nursalim atau akrab disapa Gus Baha’ dari Rembang, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa, Forkopimda Kota Kediri, Pengasuh Pondok Pesantren Lirboyo KH Anwar Manshur dan KH Abdullah Kafabihi Mahrus, Pengasuh Ponpes Tebu Ireng KH Abdul Hakim Mahfudz, serta Pengasuh PP. Arrisalah Lirboyo Kota Kediri Aina Aina’ul Mardliyah.

Bacaan Lainnya

Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa dalam kesempatan tersebut menyampaikan tiga investasi Bung Karno, yaitu Investment of human skill, material investment, dan mental investment.

“Tiga investasi ini harus diberikan sebagai bekal bagi generasi saat ini terlebih di lingkungan pondok pesantren,” tuturnya.

Menurut Khofifah, untuk investment of human skill di era digitalisasi informasi saat ini dibutuhkan skilling up dari berbagai pemampuan ketrampilan dalam mentransformasikan secara digital.

Sedangkan dari segi mental investment yaitu bagaimana membangun akhlak yang baik dan bisa menjadi bagian dari referensi terbangunnya akhlak yang baik.

“Investment of human skill terus kita lakukan dari berbagai sektor. Tapi investasi mental itulah yang kita harap banyak dikawal, dibina dan dibimbing terutama yang berbasis pondok pesantren dan pengasuh-pengasuh putri pemilik pesantren yang dikomando oleh ulama putri,” ujar Khofifah.

Khofifah juga menyoroti kegiatan para ulama perempuan di mana mereka bisa berdaya dan mengkonsolidasikan pemikiran serta gerakan aktifitasnya.

“Kesetaraan dalam upaya memajukan antara laki-laki dan perempuan apakah di sektor yang berbasis keagamaan kemudian diversifikasi profesinya bisa seiring. Diversifikasi harus dilakukan oleh mereka yang punya basis keagamaan yang baik karena pada posisi saat ini kita membutuhkan investasi mental,” jelasnya.

Dalam kesempatan yang sama, Wali Kota Kediri, Abdullah Abu Bakar meminta doa dari para ulama agar Pemerintah Kota Kediri bisa mengatasi pandemi bersama-sama.

“Mudah-mudahan pandemi segera berakhir karena saat ini berat bagi kami karena perekonomian betul-betul terkunci. Kami berupaya semaksimal mungkin tentu dengan arahan dari Bu Gubernur untuk terus menggerakkan perekonomian di sektor-sektor UMKM,” tandasnya.

Pos terkait