Lintasjatim.com, Banyumas – Sikap warga Kecamatan Kemranjen, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah patut diacungi jempol. Pasalnya, warga yang tinggal di Kecamatan tersebut menolak Bantuan Langsung Tunai (BLT) yang diberikan oleh pemerintah.
Aksi inspiratif itu berawal dari 12 orang warga Desa Sirau, Kecamatan Kemranjen, Kabupaten Banyumas yang mengembalikan BLT senilai Rp 600 ribu kepada Pemkab setempat.
Kemudian bertambah lagi diikuti oleh 14 orang yang tersebar di dua desa lain di Kecamatan tersebut yakni 4 orang dari Desa Karangsalam dan 10 orang dari Desa Kedungpring.
Bukannya mereka tidak butuh uang, tetapi warga ini merasa tidak layak mendapat bantuan karena masih banyak warga sekitar yang taraf ekonominya di bawah mereka tapi tidak mendapatkan BLT.
Berdasarkan informasi yang dihimpun, awalnya mereka menerima BLT sebesar Rp 600rb dan dibagikan kepada tetangga sekitar yang tidak mampu serta tidak mendapat BLT. Namun, warga dermawan itu tidak enak dengan warga yang lain karena terkesan pilih kasih.
Sehingga warga memilih untuk menyerahkan BLT melalui surat dan dititipkan kepada Camat Kemranjen Dwi Irawan Sukma. Titipan itu kemudian diserahkan ke Posko Bansos Dampak Covid-19 di Pendopo Sipanji, Kamis (7/5/2020).
Mereka melakukan semua itu dengan sukarela tanpa ada paksaan dari manapun. Sikap yang tak biasa itupun mendapat apresiasi dari Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo melalui akun instagram pribadinya.
“Selalu ada yang baik. Di Banyumas, beberapa orang merasa tidak berhak mendapatkan bantuan & mengembalikannya. Di tempatmu ada yang seperti ini?,” tulis Ganjar Pranowo dalam akun instagram miliknya, Kamis (7/5/2020).
Dalam unggahan itu, Ganjar juga mengunggah rekaman video Bupati Banyumas Achmad Husein yang menyatakan kebanggaannya atas sikap solidaritas atau kepedulian warga terhadap lingkungan sekitar.
“Dalam suasana yang sulit seperti ini, itu masih banyak warga Banyumas yang menerima bantuan sosial tunai, atas kesadaran sendiri kemudian mereka mengembalikan karena merasa ada banyak orang yang lebih berhak,” kata Achamd Husein dalam video yang berdurasi 3 menit tersebut.
“Setelah mendapat informasi, ada warga yang spontan ingin mengalihkan kepada warga lain. Ada yang harus berembug dengan keluarga, baru mengundurkan diri,” katanya.