LINTASJATIM.com, Sidoarjo – Polisi menutup exit Tol Sidoarjo selama PPKM Darurat yakni mulai Senin (12/7/2021). Akibatnya, antrean panjang kendaraan pun terjadi.
Menurut pantauan tim media, penutupan exit tol menggunakan water barrier. Kendaraan dari arah Surabaya yang akan keluar melalui exit Tol Sidoarjo, dialihkan menuju exit Tol Tanggulangin.
Dampak dari penutupan ini, banyak warga Sidoarjo yang rumahnya di dalam kota mengeluh dan protes. Namun petugas tetap mengalihkan semua kendaraan ke exit Tol Tanggulangin.
Kasat PJR Ditlantas Polda Jatim, AKBP Dwi Sumrahadi Rakhmamto menyampaikan, langkah tersebut diambil untuk membatasi mobilitas masyarakat. Sebab angka penyebaran COVID-19 di Sidoarjo masih terbilang tinggi.
“Penutupan ini akan terus kami perhatikan, apalagi terhadap situasi dan kondisi yang ada. Sejak diberlakukan penutupan, antrean kendaraan mencapai hingga dua kilometer. Kami akan selalu menganalisa dan mengevaluasi kondisi yang ada,” ujarnya, Senin (13/7/2021).
Rencananya penutupan tersebut, lanjutnya, akan digelar selama masa PPKM Darurat. Penutupan itu juga direncanakan akan dilakukan selama 24 jam. Selain di Sidoarjo penutupan juga dilakukan di exit tol lainnya, salah satunya di wilayah Malang.
“Mulai Lawang kemudian Pakis dan exit Tol Madyopuro Kedungkandang. Semuanya dijadikan satu exit yaitu di exit Tol Singosari,” jelas Dwi.
Penutupan beberapa exit tol berdampak pada kemacetan. Kemacetan terjadi karena adanya antrean kendaraan untuk melakukan tapping.
Sementara itu, pengakuan Muklis (27), warga Perum Pondok Mutiara Sidoarjo menyampaikan bahwa ia kecewa dengan penutupan exit Tol Sidoarjo.
“Saat ini harus melewati exit Tol Tanggulangin, dari Tanggulangin ke Candi harus melewati Jalan Lingkar Timur. Sekarang mau pulang ke Sidoarjo sangat susah Mas,” tandas Muklis.