Serem Banget! Pocong dan Kuntilanak Tutup Jalan di Mojokerto

PPKM Darurat di Mojokerto
PPKM Darurat di Mojokerto

LINTASJATIM.com, Mojokerto – Gerombolan kuntilanak dan pocong diterjunkan oleh Polres Mojokerto. Kuntilanak dan pocong tersebut menutupi sejumlah ruas jalan. Usut punya usut, datangnya hantu paling populer di Indonesia itu untuk mengingatkan keganasan Corona.

Meski bukan sungguhan, sekelompok kuntilanak dan pocong tersebut terlihat menyeramkan. Apalagi suara tangis menyayat hati dan tawa khas kuntilanak alias mba kunti ikut mengiringi kehadiran mereka yang bertepatan dengan malam jum’at.

Bacaan Lainnya

Sedangkan dua cak pocong dengan wajah seram berdiri di tengah jalan menghadap ke para pengendara yang nekat berkeliaran pada malam hari.

Ditambah lagi tiga sosok ‘hantu’ pria yang terus menatap sebuah keranda mayat.

Rombongan mba kunti dan cak pocong ini hadir di beberapa titik penutupan jalan di wilayah hukum Polres Mojokerto pada Kamis (8/7) malam, meliputi jalur Pasuruan-Mojokerto di Desa Wonosari, Kecamatan Ngoro, simpang 3 Daplang Trawas, serta jalan nasional Madiun-Surabaya di depan PPST Trowulan.

Selain itu, hantu jadi-jadian tersebut juga mendatangi beberapa kawasan pembatasan mobilitas masyarakat, antara lain di Jalan Gajah Mada Mojosari, Jalan RA Basuni Sooko, serta jalan yang mengarah ke tugu UKS dan Jalan Jayanegara.

Penutupan jalan maupun physical distancing digelar setiap pukul 20.00-03.00 WIB selama PPKM darurat 3-20 Juli.

Kapolres Mojokerto, Dony Alexander menyampaikan selain pocong dan kuntilanak tersebut, pihaknya juga menyertakan teaterikal hantu kuntilanak, pocong dan lain-lain ini untuk mengingatkan masyarakat cukup di rumah saja selama pandemi COVID-19.

“Kami menerjunkan gerombolan mba kunti dan cak pocong untuk memberikan peringatan kepada masyarakat yang masih nekat berkeliaran di atas pukul 20.00 WIB. Kami mengingatkan terkait keganasan Virus Corona yang sudah merenggut banyak nyawa,” kata Kapolres Mojokerto AKBP Dony Alexander saat mengecek penyekatan jalan dan pembatasan mobilitas masyarakat.

Saat ini, rumah sakit sudah penuh, lanjutnya, beberapa nakes, TNI, Polri juga terpapar Corona. Pihaknya meminta seluruh masyarakat tertib, pukul 20.00 WIB sudah tidak ada kegiatan, agar sampai tanggal 20 Juli dapat menekan kasus COVID-19 di Kabupaten Mojokerto.

Sementara itu, pengecekan physical distancing juga dilakukan Dony bersama Bupati Mojokerto Ikfina Fahmawati, Dandim 0815 Letkol Inf Beni Asman dan Kajari Gaos Wicaksono. Pengecekan meliputi wilayah Mojosari, Bangsal dan Mojoanyar.

“Alhamdulillah kegiatan masyarakat sudah berkurang 75 persen. Pergerakan masih ada berupa tangki BBM, truk pengangkut sembako, ambulans yang memang kami persilakan melintas, serta sebagian masyarakat yang mengaku tidak mengetahui pembatasan ini,” pungkas Dony.

Pos terkait