Waspada! Warga Satreyan Blitar Perketat Akses Masuk Desa

Warga Dusun Sembon RT 001 RW 008 Desa Satreyan, Kecamatan Kanigoro, Kabupaten Blitar
Warga Dusun Sembon RT 001 RW 008 Desa Satreyan, Kecamatan Kanigoro, Kabupaten Blitar

Lintasjatim.com, Blitar – Warga Dusun Sembon RT 001 RW 008 Desa Satreyan, Kecamatan Kanigoro, Kabupaten Blitar mulai menerapkan instruksi dari pemerintah untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap virus mematikan Covid-19.

Sejak pertengahan April kemarin masyarakat setempat mulai membangun pos-pos siaga Corona. Tak hanya itu, warga juga memasang portal-portal pada setiap jalan dan gang-gang desa.

Bacaan Lainnya

Akses masuk desa ditutup seusai shalat tarawih atau pukul 20.00 WIB hingga menjelang subuh sekitar pukul 03.30 WIB dini hari.

“Warga menyadari bahwa wabah pandemi Corona ini bukanlah wabah sederhana yang bisa diabaikan begitu saja. Masyarakat harus saling menjaga, gotong-royong menjaga kebersihan serta mengurangi aktifitas di luar apalagi bepergian jauh, agar tidak ada yang terjangkit virus Corona,” ungkap Didik ketua RW setempat.

Selain penutupan akses masuk desa setiap malam, kegiatan siaga Corona diisi dengan penyemprotan cairan disinfektan pada tiap-tiap rumah warga, masjid serta tempat umum lainnya yang ada di Dusun Sembon.

Kegiatan penyemprotan disinfektan rutin dilakukan setiap satu minggu sekali oleh para pemuda desa. Selain itu, setiap warga yang baru pulang dari daerah zona merah dihimbau untuk aktif melapor kepada petugas khusus satgas Corona desa untuk kemudian didata  dan ditindaklajuti dengan pengisolasian selama dua pekan.

“Alhamdulillah, seluruh warga ikut berperan aktif menjaga desa dari masuknya wabah Corona. Setiap lapisan masyarakat ikut dalam setiap progam yang diadakan. Baik para pemuda, anak dan orang tua saling mendukung untuk menjaga desa,” terang Arif ketua RT setempat.

Para pemuda desa aktif mengikuti jadwal piket ronda malam di pos yang baru saja selesai dibangun dua hari yang lalu.

“Sebenarnya pemberlakuan piket jaga malam ini diadakan tidak hanya untuk memberlakukan jam malam siaga Corona saja. Namun juga untuk menjaga kampung agar tidak terjadi pencurian, karena sudah banyak kejadian di Blitar raya dan daerah lain yang terjadi pencurian,” terang Rojak ketua kumpulan pemuda setempat. (Ubd/Stj)

Pos terkait