Salut! Satu Keluarga ODP, Warga Blitar Bergiliran Beri Bahan Makanan

Warga Blitar Bergiliran Beri Bahan Makanan
Warga Kelurahan Blitar Bergiliran Beri Bahan Makanan

Lintasjatim.com, Blitar – Di Kota Blitar, ada satu keluarga yang terpakasa harus melakukan isolasi secara mandiri. Sebab, kepala keluarga itu berstatus orang dalam pantauan (ODP) sepulang dari Kabupaten Jombang.

Berdasarkan informasi yang dihimpun Lintasjatim.com, satu keluarga itu tinggal di Kelurahan Blitar, Kecamatan Sukorejo. Akibat isolasi mandiri itu, lingkungan sekitar bergotong-royong mengirim bahan makanan.

Bacaan Lainnya

Aksi solidaritas itu dikoordinir oleh Ibu RT dan mendapat dukungan penuh dari warga setempat. Hal ini sebagai wujud kebersamaan dan sebagai sikap tidak mengucilkan warga yang dinyatakan ODP.

Bermula pada hari Jum’at (24/04/2020), sang istri memberitahu kepada Ibu RT bahwa suaminya yang bekerja sebagai supir truk pengangkut telur akan akan pulang dari Jombang.

Mendapat laporan tersebut, relawan Covid-19 di kelurahan itu bersiap menyambut kedatangannya. Ketua RT juga langsung melaporkan ke kelurahan Blitar perihal warganya akan datang dari Jombang sekitar akhir pekan mendatang.

Pada Sabtu (25/04/2020) supir itu pulang ke kelurahan Blitar dan langsung menuju kantor kelurahan untuk menjalani sejumlah pemeriksaan. Diantaranya disemprot disinfektan dan cek suhu.

Hasil cek Thermal gun menunjukkan angka 37,1 atau normal. Saat ditanya petugas Covid-19 ia tidak mengeluhkan adanya gejala yang mengarah pada Covid-19.

Dilansir dari detik.com, supir yang berinisial Y tersebut hendak dibawah Satpol PP pada Selasa (28/04/2020) untuk dilakukan karantina di Kota Blitar yang sudah disediakan oleh pemerintah. Namun, yang bersangkutan menolak dan minta karantina mandiri.

“Selasa (28/4) itu Satpol PP Kota Blitar dan petugas dinkes kembali mendatangi rumahnya. Mereka akan membawa Pak Y ke karantina kota. Namun yang bersangkutan menolak dan minta karantina mandiri di rumahnya. Petugas menyetujui dengan catatan harus disiplin,” kata istri RT, Wey Alfiatun kepada detikcom, Minggu (2/5/2020).

“Istri dan anak supir juga harus melakukan isolasi diri karena mereka sudah kontak erat selama tiga hari. Akhirnya kita semua musyawarah bersama warga dan sepakat anak istrinya harus diisolasi mandiri,” kata istri RT, Wey Alfiatun kepada detikcom, Minggu (2/5/2020).

Keluarga ODP siap mengisolasi mandiri lantaran warga RT bersepakat untuk bergantian memberi bahan makanan dan diantar kerumah mereka setiap hari.

Berdasarkan hasil musyawarah, Ibu RT sendiri yang mengkoordinir warganya untuk memberikan sumbangan berupa uang. Kemudian Alfiatun membelanjakan bahan makanan dan mengantarnya kepada keluarga itu.

“Alhamdulillah warga yang mampu itu ngasih lebih. Dan kebanyakan ibu-ibu di sini minta saya yang belanjain. Jadi sekalian saya atur agar bahan makanan yang kami kirim, memenuhi nutrisi dan gizi bagi keluarga itu,” tandasnya.

Alfiatun mengatakan, bahan makanan ditaruh kresek kemudian dicantolkan pada paku setiap sore. Sebelumnya sudah dipasang paku tepat di samping rumah dekat pintu.

Kebetulan keluarga ODP itu non muslim sedangkan mayoritas warga RT setempat muslim. Sehingga kebanyakan pagi tidak masak karena puasa dan belanjanya sore.

“Dalam situasi seperti ini kita harus bersama-sama untuk saling membantu. Kebersamaan di masa-masa sulit itu penting untuk saling mendukung dan menguatkan satu sama lain,” pungkasnya. (Stj)

Pos terkait