LINTASJATIM.com, Jember – Jaman sudah masuk industri 4.0, namun yang namanya dunia lain ternyata masih menjadi masalah. Setidaknya ini yang dialami warga perumahan di Dusun Krajan 1, Desa Padomasan, Kecamatan Jombang, Kabupaten Jember yang dibuat geger oleh penampakan Pocong.
Salah satu warga Dusun Krajan menuturkan, dia pernah sekali melihat penampakan Pocong sepulang dari rumah tetangga melewati jalan setapak di belakang rumahnya.
Saat itu dia baru pulang sekitar pukul 19.00 atau selepas Isya dia melewati lahan kosong dekat pemakaman umum tanpa penerangan.
“Ketika melewati jalanan setapak itu, dan sudah dekat dengan rumahnya, saya melihat dari arah belakang tembok pojok rumahnya. Ada sesuatu yang semula dikiranya guling berwarna putih dengan posisi berdiri,” kata dia seperti dikutip Faktualnews.co.
Karena rasa penasaran, Ely pun mencoba mendekati guling berwarna putih itu untuk mengetahui jelas apa yang dilihatnya itu.
“Saat saya dekati ternyata warna putih itu terlihat kusam. Penasaran, saya terus mendekati, kemudian saya amati. Bentuknya tampak jelas pocong. Tapi posisi kepalanya miring menghadap ke arah lain,” ungkapnya.
“Setelah tersadar bahwa yang saya lihat itu adalah pocong, saya lari pulang ke rumah,” sambungnya.
Menurut Ely, sebelum kejadian penampakan pocong yang dia alami itu, empat hari sebelumnya dia juga mendengar suara tangisan minta tolong.
Sekretaris Desa Padomasan, Abdul Khafik membenarkan adanya kabar yang meresahkan tersebut.
“Terkait penampakan itu, warga kami ada yang mengetahui langsung, juga ada yang mengatakan itu isu. Tapi sebagai langkah untuk meredakan keresahan warga, kami akan upaya memantau isu tersebut. Kebetulan tiap malam saya dan warga juga melakukan siskamling berkeliling desa,” ujar Abdul Khafik dikonfirmasi melalui ponselnya, Minggu (10/1/2021).
Dia mengaku belum mengetahui langsung penampakan pocong yang santer di wilayah desanya tersebut.
“Hanya sebagian orang yang mengetahui dan mengaku melihat penampakan itu (secara langsung),” katanya.
Dia memastikan bahwa pihak Pemerintah Desa menunggu perkembangan isu tersebut.
“Jika hal ini (penampakan pocong) terus terjadi, kita dari Pemerintah Desa akan memanggil orang pintar untuk mengusir (pocong itu),” ujarnya.