Aktivitas Gunung Semeru Meningkat, Warga dan Pendaki Diminta Waspada

LINTASJATIM.com, Lumajang – Gunung Semeru di Lumajang menunjukkan peningkatan aktivitas.
Menurut hasil pengamatan Pos Gunung Api Semeru di Gunung Sawur Kabupaten Lumajang sejak tanggal 27 hingga 29 November tercatat tiga kali letusan.

Tak hanya itu, turunnya lava dari kawah Jonggring Saloko nampak lebih besar. Asap berwarna putih pun terlihat membumbung tinggi kl 100 m yang condong dari arah barat daya.

Bacaan Lainnya

Untuk melindungi keselamatan, Taman Nasional Bromo, Tengger, Semeru (TNTBS) menghimbau agar warga dan mendaki tidak mendekat ke Gunung Semeru karena jalur dinilai membahayakan.

“Guguran dan lava pijar teramati 13 kali dengan jarak luncur kl 500-1000 m dari ujung lidah lava ke arah besuk kobokan (ujung lidah lava kl. 500 m dari puncak) dengan amplitudo terekam 12 mm lama gempa 1994 detik,” tulis akun @bbtnbromotenggersemeru dari Instagram TNBTS, seperti dilansir dari Jatimnow.com.

Pihak TNTBS juga mengingatkan bahwa status Gunung Semeru masih dalam level II waspada sehingga pendakian ke gunung ini hanya diizinkan sampai Kalimati saja.

Lebih lanjut, pihak TNBTS meminta agar pendaki tak mendekati wilayah puncak Gemilang Cahaya demi keselamatan.

Tak hanya itu, turunnya lava dari kawah Jonggring Saloko nampak lebih besar. Asap berwarna putih pun terlihat membumbung tinggi kl 100 m yang condong dari arah barat daya.

Untuk melindungi keselamatan, Taman Nasional Bromo, Tengger, Semeru (TNTBS) menghimbau agar warga dan mendaki tidak mendekat ke Gunung Semeru karena jalur dinilai membahayakan.

“Guguran dan lava pijar teramati 13 kali dengan jarak luncur kl 500-1000 m dari ujung lidah lava ke arah besuk kobokan (ujung lidah lava kl. 500 m dari puncak) dengan amplitudo terekam 12 mm lama gempa 1994 detik,” tulis akun @bbtnbromotenggersemeru dari Instagram TNBTS, seperti dilansir dari Jatimnow.com.

Pihak TNTBS juga mengingatkan bahwa status Gunung Semeru masih dalam level II waspada sehingga pendakian ke gunung ini hanya diizinkan sampai Kalimati saja.

Lebih lanjut, pihak TNBTS meminta agar pendaki tak mendekati wilayah puncak Gemilang Cahaya demi keselamatan.

Pos terkait