LINTASJATIM.com, Bangkalan – Kurang lebih 500 personil kepolisian Polres Bangkalan diturunkan menjaga ketat aksi demo aliansi mahasiswa Trunojoyo Bergerak di Bangkalan, Madura, Selasa (13/10/2020).
Massa Trunojoyo Bergerak berasal dari ratusan mahasiswa berbagai organisasi ekstra kampus seperti IMM, HMI, GMNI se Kabupaten Bangkalan.
Penjagaan itu dilakukan karena, akan ada aksi unjuk rasa terkait penetapan UU Cipta Kerja khususnya klaster ketenagakerjaan yang dianggap tidak berpihak pada kepentingan buruh.
Kepala Satuan Shabara Polres Bangkalan AKP Harifi Kohar, mengatakan, personel dari satuan Polres Bangkalan diturunkan 500 ratusan orang dengan dibantu dari personil Polres Sampang.
“Kita terjunkan kurang lebih 500 personel. Kami minta bantuan dari Polres Sampang juga. Satu kompi dari Brimob. Satu kompi itu kurang lebih 90 orang,” jelas AKP Harifi.
Dia menambahkan, pihaknya siap mengawal unjukrasa hari ini. Namun, dia berpesan agar massa aksi tertib dan menjaga jarak serta menggunakan masker untuk mencegah penyebaran COVID-19.
“Para aksi harus mematuhi aturan protokol kesehatan, itu juga harus tetap dijalankan. Jangan sampai terjadi hal hal yang merugikan kepentingan umum, karena ini aksi damai,” pesannya.
Pantauan Mata Madura terlihat petugas kepolisian terus standby berjaga, baik dari unsur Brimob, Shabara, dan Provos di titik-titik sekitar wilayah gedung wakil rakyat itu.
Polisi juga menyiagakan kendaraan barakuda di depan Gedung DPRD Bangkalan untuk mengantisipasi demo buruh menolak UU Cipta Kerja ini.
Sampai berita ini ditulis mahasiswa unjuk rasa masih berada di titik kumpul di depan gedung pertemuan.
Mahasiswa tersebut akan lakukan long march dari depan gedung pertemuan menuju akses Suramadu serta menuju titik akhir di depan gedung DPRD Bangkalan untuk suarakan aspirasinya. (Syaf/Aul)