LINTASJATIM.com, Bangkalan – Ratusan mahasiswa yang tergabung dalam Trunojoyo Bergerak akan menggelar aksi unjuk rasa tolak omnibuslaw pasca disahkannya UU Cipta Kerja, hari ini, Selasa (13/10/2020).
Diperkirakan jumlah masa ratusan mahasiswa dari berbagai organisasi ekstra kampus seperti IMM, HMI, GMNI dan Mahasiswa se Kabupaten Bangkalan.
“Benar bang, besok kita adakan aksi dari Cipayung Plus. Titik kumpul pagi jam 9 di depan gedung pertemuan kampus UTM,” kata Rossy korlap aksi. Senin (12/10/2020).
Rossy juga mengatakan, jika temen-temen Cipayung rencananya akan berkonvoi menuju Akses Suramadu dan berakhir di gedung DPRD Bangkaan sebagai tujuan utama lokasi aksi.
“Kemarin kita sepakat untuk menggelar aksi terkait ini dan sudah ada instruksi untuk satu komando,” paparnya.
Tuntutan yang disampaikan pada demo nanti tetap sama, yakni menolak disahkannya Undang-Undang Cipta Kerja. Mereka menilai pengesahan undang-undang tersebut tergesa-gesa.
“Apalagi di momentum covid yang dirasa semakin meningkat, pemerintah dan DPR malah fokus rumuskan undang-undang yang telah disahkan ini,” jelasnya.
“Seharusnya pemerintah fokus terhadap penanganan pandemi, bukan malah fokus mendatangkan investor dan mendatangkan tenaga kerja asing,” tegasnya.
Selain itu, ada tuntutan lagi yang ingin kami sampaikan yaitu mengecam aksi tindakan represif aparat kepolisian pada massa aksi, tolak impor garam dan sejahterakan petani garam.
“Serta tolak komersial pendidikan daring, berikan hak seutuhnya bagi pendidikan, sahkan RUU PKS dan terakhir bentuk BNNK di Bangkalan,” itu tuntutan kami juga, kata Rossy.
Diketahui, pada Kamis (26/09/2019) lalu, Aliansi Trunojoyo Bergerak pernah melakukan aksi demonstrasi di akses menuju Jembatan Suramadu.
Demonstrasi tersebut menyuarakan aspirasi penolakan Revisi RUU KUHP, RUU KPK, dan menuntut untuk segera mengesahkan RUU-PKS.
Ribuan massa yang berasal dari UTM menuju akses Jembatan Suramadu.
Setibanya disana, massa kemudian memblokade di depan pintu masuk Jembatan Suramadu beberapa saat hingga menyebabkan kemacetan.
Sekitar 20 menit, massa berorasi dan membentangkan poster sebagai bentuk protes dari para Mahasiswa. (Syaf/Ast)