LINTASJATIM.com, Tulungagung– Pandemi membuat sebagian besar masyarakat kesulitan ekonomi. Seperti kisah unik yang dialami Debt Collector (penagih hutang) asal Tulungagung ini.
Sebagai mantan pegawai koperasi, Ahmad Rijal (30) menuturkan bahwa ia terbiasa dicemooh, diajak berkelahi, dimarahi, bahkan pernah ditawari berhubungan badan oleh nasabahnya.
Hal ini dilakukan nasabahnya lantaran tak bisa membayar angsuran pinjaman hingga waktu jatuh tempo.
Sebagai ganti, uang angsuran yang belum dibayarkan, nasabahnya memberikan tawaran dan bujuk rayu agar Ahmad mau berhubungan intim dengan nasabah tersebut.
“Ajakannya itu juga ditarif Rp 150-200 ribu, jadi tidak diklopkan 1 kali angsuran gitu,” jelasnya, Rabu (23/9/2020), seperti dilansir dari laman jember.jatimtimes.com.
Ahmad memberi contoh misal nasabahnya memiliki angsuran sebesar 360 ribu, jika Ahmad menerima tawaran ajakan berhubungan intim, maka nasabahnya hanya membayar 160 ribu, sedangkan kekurangan angsurannya dibayar via hubungan ranjang tadi.
Ahmad menambahkan ternyata pengalaman nyelenehnya ini tak hanya dialami olehnya saja. Namun, ternyata banyak rekan seprofesinya yang mengalami hal serupa baik sekantor maupun berbeda kantor.
Untungnya, Ahmad tak pernah mau meladeni tawaran nasabahnya tersebut karena merasa imannya masih kuat. Kejadian seperti itu sering terjadi dipicu oleh motif ekonomi bahkan kriminal.
Seperti kasus wanita inisial F (23) asal Kecamatan Rejoso, Kabupaten Pasuruan yang dijajakan oleh suaminya sendiri, Moch Sabik Setiyawan (28) pada lelaki lain di awal tahun ini. Suaminya tega menjual istrinya karena tak bisa melunasi hutangnya. (Mardiyah/Adj)