Begini Penjelasan Dispendukcapil Terkait KTP Mojokerto di Markas ISIS Yaman

Alamat Rumah Sesuai KTP yang Ditemukan di Markas ISIS
Alamat Rumah Sesuai KTP yang Ditemukan di Markas ISIS

LINTASJATIM.com, Mojokerto – Video penggerebekan markas ISIS di Yaman itu sempat menjadi sorotan netizen setelah akun Twitter FJ @Natsecjeff mengunggahnya.

Akun ini juga diketahui mengunggah empat video pada pukul 12.51 Wib, Sabtu (29/8/2020).

Bacaan Lainnya

“Houthi video footage from its recent ops against AQAP and IS in al-Bayda. #Yemen. (Rekaman video Houthi dari operasi terakhirnya melawan AQAP dan ISIS di al-Bayda. #Yaman),” seperti ditulis oleh akun @Natsecjeff dalam unggahannya tersebut.

Dalam video penggerebekan itu nampak ditemukan KTP Warga Negara Indonesia (WNI) asal Mojokerto, Jawa Timur.

KTP itu tertulis nama Syamsul Hadi Anwar dengan alamat Japan Raya Jalan Basket Blok NN 15 RT 01 RW 12, Japan, Kecamatan Sooko, Kabupaten Mojokerto.

Beberapa uang rupiah pecahan, mulai dari Rp 10 ribu, Rp 5 ribu dan Rp 2 ribu juga ditemukan di lokasi tersebut.

Namun setelah dicek oleh Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Dispendukcapil) mengkonfirmasi bahwa Nomor Induk Kependudukan (NIK) yang terdapat pada KTP itu tidak tercatat di databasenya.

Lantaran tidak seberapa jelas. Kemungkinan NIK yang tertera adalah 3516132412850002 atau 3516132412650002.

Kepala Dispendukcapil Kabupaten Mojokerto, Bambang Wahyudi juga membenarkan bahwa NIK di dalam KTP itu memang tidak ada dalam basis data atau database kependudukan.

“Setelah kami cek di database kita. Ternyata data itu tidak ada,” ungkap Bambang Senin (31/8/2020) seperti dilansir dari situs jatimnow.com.

Bambang juga tidak berani memastikan KTP itu palsu atau tidak, karena hal tersebut diluar kewenangannya.

“Kita tidak bisa pastikan ini asli atau palsu. Kewenangan kita hanya mengecek ada apa tidak di database. Dan ternyata tidak ada. Bisa juga data tersebut ada di data lama,” ungkapnya.

Terkait hal itu, Bambang bersama pihaknya akan berkoordinasi dengan Dispendukcapil pusat di Jakarta. Data pada KTP itu dimungkinkan terdapat pada data lama.

“Kita akan koordinasi dengan atasan (Dispendukcapil pusat) untuk memastikan. Karena jika dilihat KTP itu berlakunya 2013, namun untuk tahun pembuatan tidak kita ketahui karena tak terlihat,” tutup Bambang. (Faziz/Stj)

Pos terkait