Lintasjatim.com, Tulungagung – Setelah pemerintah meyakini tidak adanya klaster baru penularan virus corona Covid-19. Ternyata di Tulungagung justru didapati kegiatan tahlilan menjadi klaster baru.
Hal itu diketahui setelah rapid test level kedua pada warga yang mengikuti tahlil dan hasilnya 12 orang dinyatakan positif.
Berdasarkan keterangan dari Satgas Penanggulangan Covid-19 Tulungagung, rapid tes dilakukan pada jamaah tahlil ini menyusul adanya pasien ke-16 dengan inisial MA, asal Kecamatan Sumbergempol.
Kemungkinan besar masih ada ratusan warga tertular virus mematikan ini karena dari 12 orang tersebut juga melakukan kegiatan lain yang melibatkan banyak orang seperti rewang maupun tahlilan.
Didik Eka, Sekretaris Posko Penanggulangan Covid-19 Tulungagung mengatakan, MA terjangkit corona saat menunggu ayahnya yang sedang sakit di sebuah rumah sakit.
Pada tanggal 26 Maret 2020 ayah MA diperbolehkan pulang. Namun pada tanggal 2 April 2020 ayah MA meninggal dunia. Saat itu tidak mengira jika jenazah membawa Covid-19 sehingga diperlakukan seperti pada umumnya.
Sebagaimana tradisi setempat, keluarga menggelar acara tahlil kirim do’a untuk almarhum. Kemudian pada tanggal 26 Maret 2020 MA sakit dengan gejala Covid-19.