LINTASJATIM.com, Banyuwangi – Pemkab Banyuwangi melalui Dinas Koperasi, Usaha Mikro dan Perdagangan Banyuwangi akhirnya turun tangan terkait viralnya kuitansi tambal ban yang mencapai Rp 600 ribu.
Pihaknya melakukan investigasi atas adanya keberatan konsumen dengan tarif tambal ban selangit tersebut.
“Kami akan turun ke lapangan mengecek kebenaran kasus ini,” kata Rr Nanin Oktaviantie Plt Kepala Dinas Koperasi, Usaha Mikro dan Perdagangan Banyuwangi seperti dilansir dari detik.com.
Pihaknya menyayangkan atas kasus tersebut. Nanin juga berharap kasus serupa tidak terulang kembali. Menurutnya, jika dibiarkan maka dapat berimbas pada nama baik Banyuwangi.
“Kami berharap tidak ada lagi hal seperti ini. Tentu saja juga pesan kami kepada siapapun yang melayani jasa maupun perdagangan untuk memberikan harga yang sesuai dengan harga di pasaran. Sesuaikan dengan kesepakatan di awal,” jelasnya.
Nanin perlu meastikan atas kasus yang ramai di media sosial tersebut. Karena dirinya yakin, perselisihan seperti ini dapat diselesaikan secara baik-baik antara pihak bengkel dengan konsumen.
Foto kuitansi biaya tambal ban selangit di Banyuwangi viral di medsos. Dalam kuitansi tersebut, tertulis nominal Rp 600 ribu untuk ongkos jasa dan jenis tambal ban. Foto tersebut viral di WhatsApp Grup (WAG) di Banyuwangi, Sabtu (4/7/2020). Foto tersebut langsung menyebar cepat dan mengundang banyak komentar.
Dalam kuitansi itu tertulis 2 bongkar pasang Rp 50 ribu dan 2 press silicon Rp 550 ribu. Dan juga tertera nama bengkel yang beralamatkan di Jalan Dr Soetomo Banyuwangi. Menanggapi foto viral tambal ban dengan harga selangit, bengkel Dian Tubles angkat bicara.
Dia mengakui harga servis dan tambal ban silikon memang Rp 600 ribu. Petugas bengkel Dian Tubles, Eko, mengaku patokan harga tersebut berdasarkan ukuran ban dan letak posisi kebocoran. Selain itu, mesin yang digunakan juga mahal dan bahan harus dipesan secara online.
Untuk alasan tidak memberikan sosialisasi harga sebelumnya, pihak bengkel mengaku kondisi bengkel saat itu ramai pelanggan. “Iya, memang segitu harganya, Rp 600 ribu. Itu nggak bongkar-pasang,” ujarnya kepada wartawan.
Harga tambal ban press silicon Rp 250 ribu. Sementara itu, untuk penambahan, menurutnya, melihat kondisi kerusakan ban dan posisi ban yang rusak. “Kan satu ban dipres itu Rp 250 ribu. Jadi kita lihat kondisi,” kata Eko lagi.
Untuk alasan tidak memberikan sosialisasi harga sebelumnya, pihak bengkel mengaku kondisi bengkel saat itu ramai pelanggan.
“Kemarin kan ada notanya. Kalau mau komplain, bisa, bilang. Waktu kemarin itu keadaan bengkel ramai. Karena tenaganya cuma dua,” katanya. (Stj/ma)