Kotak Amal Musala As-Sholihin Dibobol Lagi, Pelaku Terekam Kamera

Takmir Musholla As-Sholihin Kota Probolinggo menunjukkan bukti kotak amal yang dibobol oleh maling. Sumber foto: www.detik.com
Takmir Musholla As-Sholihin Kota Probolinggo menunjukkan bukti kotak amal yang dibobol oleh maling. Sumber foto: www.detik.com

LINTASJATIM.com, Probolinggo – Aksi pencurian kotak amal kembali menghantui Musala As-Sholihin di Kelurahan Mangunharjo, Kecamatan Mayangan, Kota Probolinggo. Untuk ketiga kalinya dalam beberapa tahun, tempat ibadah itu menjadi sasaran pelaku yang memanfaatkan kondisi musala sedang sepi.

Dikutip dari detikJatim.com, peristiwa terjadi Minggu (23/11/2025) sekitar pukul 09.30 WIB, saat sebagian takmir tengah mengikuti kegiatan gowes ke wilayah Lumbang dan Tongas. Salah satu takmir, Era Budi Cahyono, menyebut kejadian baru diketahui menjelang waktu Zuhur.

Bacaan Lainnya

Menurut Era, Imam—jemaah yang rutin berada di musala sebelum salat—melihat kotak amal sudah dalam kondisi rusak.

“Mas Imam itu melihat kondisi kotak amal sudah rusak. Kemungkinan pelaku datang lebih awal, sekitar pukul 09.30 WIB, sebelum Mas Imam sampai di musala,” jelasnya, Senin (24/11/2025).

Setelah menerima kabar dari Imam, Dian—salah satu takmir yang tengah gowes—langsung kembali ke musala dan mendapati kotak amal dalam keadaan dibongkar paksa. Rekaman CCTV kemudian diperiksa dan menunjukkan pelaku masuk dari pintu selatan musala.

Dalam rekaman tersebut, pelaku terlihat melewati lorong sebelum menuju area jamaah laki-laki untuk membongkar kotak amal pertama.

“Setelah itu dia bergeser ke bagian belakang, ke arah jemaah perempuan, mungkin karena di sana lebih gelap,” ungkap Era.

Ciri-ciri pelaku tampak jelas: laki-laki berusia sekitar 25–30 tahun dan membawa ransel. Era menegaskan bahwa sosok tersebut berbeda dari pelaku pencurian sebelumnya.

“Yang dulu itu pelakunya tunarungu. Ini orangnya lain, masih muda dan gerak-geriknya berbeda,” ujarnya.

Uang yang hilang diperkirakan mencapai Rp300.000 hingga Rp400.000, karena kotak amal belum dibuka selama satu pekan. Kasus ini menambah daftar panjang kejadian pembobolan di musala tersebut.

Pihak takmir telah melaporkan peristiwa ini ke Polsek setempat bersama ketua RT dan RW.

“Kami sudah melaporkan kejadian ini. Sampai sekarang masih menunggu perkembangan laporan tersebut,” kata Era.

Takmir berharap polisi segera mengungkap pelakunya dan memastikan lingkungan ibadah tetap aman dari aksi kriminal serupa.

Pos terkait