LINTASJATIM.com, Lumajang – Erupsi Gunung Semeru kembali memaksa warga lereng gunung itu menghadapi kenyataan pahit. Salah satunya dialami Nur Azizah (53), warga Dusun Gumuk Mas, Desa Supiturang, yang kini kehilangan rumah setelah tertelan material awan panas guguran.
Dikutip dari detikJatim.com, tumpukan material vulkanik setinggi dua meter menutup hampir seluruh bagian luar rumahnya. Sementara di bagian dalam, endapan mencapai sekitar setengah meter. Kondisi itu membuat rumah tempatnya tinggal bertahun-tahun kini tak lagi layak dihuni.
“Kondisi rumah saya rusak karena kedalaman material yang menimbun di luar rumah dua meter. Kalau di dalam memang tidak sampai, tapi tetap tidak bisa ditempati,” ujar Azizah, Sabtu (22/11/2025).
Azizah menuturkan, saat erupsi terjadi dirinya sedang mengikuti khataman Al-Qur’an di rumah tetangganya. Begitu mendapat peringatan, ia hanya bisa bergegas menuju posko tanpa sempat menyelamatkan barang apapun.
“Waktu erupsi saya tidak di rumah karena sedang khataman. Saat ada peringatan, saya langsung menuju posko pengungsian, tidak sempat menyelamatkan harta benda,” jelasnya.
Erupsi kali ini menjadi yang terdampak paling parah bagi kawasan Gumuk Mas. Pada erupsi Semeru tahun 2021 dan 2023, wilayah tersebut hanya diguyur abu vulkanik tanpa kerusakan fisik.
“Sebelumnya rumah saya cuma kena abu, tidak sampai rusak. Sekarang yang rusak parah,” tuturnya.
Kini, Azizah hanya dapat melihat puing-puing rumahnya yang terselimuti material gunung. Ia berharap pemerintah memberikan solusi tempat tinggal yang aman dan layak agar ia bisa kembali menjalani hidup dengan tenang.






