Kondisi Korban APG Semeru Membaik, Dua Pasien Masih Jalani Perawatan Intensif

dr. Yanna Susanti, Sp.KFR., Plt. Wakil Direktur Pelayanan RSUD dr. Haryoto Lumajang. Sumber foto: www.detik.com
dr. Yanna Susanti, Sp.KFR., Plt. Wakil Direktur Pelayanan RSUD dr. Haryoto Lumajang. Sumber foto: www.detik.com

LINTASJATIM.com, Lumajang – Kondisi tiga korban awan panas guguran (APG) Gunung Semeru yang dirawat di RSUD dr. Haryoto Lumajang berangsur membaik.

Meski begitu, dua pasien yang merupakan pasangan suami istri masih memerlukan penanganan intensif akibat luka bakar dan trauma inhalasi yang mereka alami.

Bacaan Lainnya

Dikutip dari detikJatim.com, Plt. Wakil Direktur Pelayanan RSUD dr. Haryoto, dr. Yanna Susanti, Sp.KFR, mengatakan seluruh pasien saat ini berada dalam kondisi stabil, namun tetap membutuhkan pemantauan ketat tim medis.

“Tiga pasien korban APG Gunung Semeru kondisinya stabil dan masih dalam pemantauan ketat tim dokter,” ujarnya.

Dua pasien suami istri asal Kediri, Normawati (42) dan Hariyono (49), mengalami luka bakar derajat dua sekitar 11 persen di bagian wajah dan tangan. Keduanya juga mengalami trauma inhalasi akibat udara panas dan debu vulkanik saat awan panas menerjang.

Kondisi Hariyono dilaporkan semakin baik dan berpotensi segera dipindahkan dari ruang intensif. Namun, Normawati masih memerlukan bantuan alat ventilator untuk menjaga fungsi pernapasannya.

“Pasien perempuan masih dipasang alat bantu ventilator. Jika kondisinya membaik, alat itu dapat dilepas,” jelas dr. Yanna.

Sementara itu, korban lainnya, Dimas (50), warga Candipuro, mengalami luka bakar derajat satu di kedua tungkai dengan luas mencapai 16 persen. Setelah kondisinya dinyatakan stabil, ia dipindahkan ke ruang perawatan biasa dan berpeluang menjalani rawat jalan dalam waktu dekat.

Humas RSUD dr. Haryoto, dr. Vita, memastikan seluruh kebutuhan medis para pasien telah ditangani sesuai prosedur.

“Kondisinya lebih baik dari kemarin, tetapi tetap kami awasi intensif. Perawatan sementara cukup dilakukan di RSUD dr. Haryoto sambil terus kami pantau,” ujarnya, Jumat (21/11/2025).

Tim medis masih terus memantau risiko infeksi serta proses pemulihan jaringan kulit ketiga pasien. Pasien dengan trauma inhalasi juga menjalani evaluasi berkala karena cedera saluran pernapasan memerlukan pengawasan berkelanjutan.

Pos terkait