Ibu dan Anak Hanyut di Sungai Glidik, Suami Selamat tapi Syok Berat

Motor korban yang telah ditemukan oleh tim pencarian. Sumber foto: www.detik.com
Motor korban yang telah ditemukan oleh tim pencarian. Sumber foto: www.detik.com

LINTASJATIM.com, Malang – Suasana duka menyelimuti warga Kecamatan Ampelgading, Kabupaten Malang, setelah seorang ibu dan anaknya dilaporkan hilang terseret arus deras Sungai Glidik, Sabtu (1/11/2025) sore. Mereka hanyut saat berusaha menyeberangi jembatan licin di tengah hujan deras menggunakan sepeda motor.

Korban diketahui bernama Rika Julia Safitri (27) dan putrinya Aldafiatul Rifka Salimah (6). Sang suami, Teguh Srianto (34), yang turut menyeberang bersama mereka, selamat namun masih dalam kondisi syok berat.

Bacaan Lainnya

Dikutip dari detikJatim.com, Kasi Humas Polres Malang AKP Bambang Subinajar menjelaskan, peristiwa itu terjadi sekitar pukul 17.30 WIB.

“Sesampainya di tengah jembatan, arus air sungai tiba-tiba membesar. Suami korban sempat berusaha menepi sambil memegang istrinya, namun pegangan terlepas karena derasnya arus,” ungkap Bambang, Minggu (2/11/2025).

Menurutnya, korban bersama keluarganya hendak menyeberang dari arah Desa Tegalrejo, Kabupaten Lumajang, menuju Dusun Lebaksari, Desa Lebakharjo, Kecamatan Ampelgading. Namun, hujan lebat yang turun sejak sore membuat debit air sungai meningkat drastis dan meluap ke jembatan.

“Korban ibu dan anak langsung terbawa arus deras Sungai Glidik, sementara sang suami berhasil menyelamatkan diri,” tambah Bambang.

Sejak malam kejadian, tim gabungan yang terdiri dari Bhabinkamtibmas, perangkat desa, warga sekitar, hingga komunitas nelayan setempat telah melakukan pencarian manual dengan menyusuri aliran sungai. Upaya pencarian juga melibatkan warga dua kabupaten, Malang dan Lumajang.

Pada Minggu pagi, tim berhasil menemukan sepeda motor korban sekitar dua kilometer dari lokasi awal kejadian. Namun, hingga berita ini diturunkan, keberadaan ibu dan anak tersebut masih belum ditemukan.

“Sepeda motor korban ditemukan sekitar dua kilometer dari jembatan tempat kejadian. Pencarian korban masih terus kami lakukan dengan bantuan tim SAR dan BPBD,” terang Bambang.

Ia menegaskan, pencarian kini difokuskan hingga wilayah muara sungai yang mengarah ke laut selatan.

“Kami terus berkoordinasi dengan BPBD dan tim SAR gabungan untuk memperluas pencarian. Semoga korban segera ditemukan,” tandasnya.

Peristiwa tragis ini menjadi peringatan bagi warga agar lebih waspada saat melintasi sungai atau jembatan di musim hujan, terutama ketika arus air mulai deras dan meluap.

Pos terkait