Awal Musim Hujan, Longsor dan Cuaca Ekstrem Terjang Ponorogo

Bencana alam longsor di Ponorogo. Sumber foto: www.detik.com
Bencana alam longsor di Ponorogo. Sumber foto: www.detik.com

LINTASJATIM.com, Ponorogo – Awal musim penghujan membawa dampak serius bagi sejumlah wilayah di Kabupaten Ponorogo. Dalam sepekan terakhir, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) mencatat delapan kejadian bencana alam yang melanda beberapa kecamatan.

Dikutip dari detikJatim.com, enam di antaranya berupa tanah longsor dan dua lainnya akibat cuaca ekstrem. Sejumlah peristiwa bahkan menimpa permukiman warga. Beruntung, tidak ada korban jiwa dalam bencana tersebut.

Bacaan Lainnya

Kepala Pelaksana BPBD Ponorogo, Masun, mengatakan mayoritas longsor terjadi di wilayah perbukitan dan lereng yang rawan pergerakan tanah.

“Satu kejadian lagi mengakibatkan talud jalan poros di Kecamatan Sawoo ambrol,” jelasnya, Selasa (28/10/2025).

Data BPBD mencatat, longsor terjadi di Desa Tempuran dan Desa Sawoo Kecamatan Sawoo, Desa Wagir Kidul Kecamatan Pulung, Desa Wonodadi Kecamatan Ngrayun, serta Desa Pupus Kecamatan Ngebel.

Sementara itu, cuaca ekstrem melanda Desa Karangan dan Sambirejo Kecamatan Balong, serta Desa Sempu Kecamatan Ngebel.

Menurut Masun, pola cuaca ekstrem yang muncul di awal musim hujan menjadi pemicu utama bencana-bencana tersebut.

“Di awal-awal musim penghujan ini sering kali terjadi cuaca ekstrem diikuti angin kencang dan hujan lebat. Kombinasi ini bisa menyebabkan longsor terutama di daerah lereng yang sebelumnya kering,” paparnya.

Selain faktor alam, kondisi drainase yang buruk turut memperbesar risiko terjadinya longsor. Air hujan yang tidak mengalir lancar dapat meresap dan membuat struktur tanah menjadi gembur.

“Sering kali longsor itu terjadi akibat drainase yang buruk, meskipun ada faktor kemiringan. Jadi warga yang tinggal di lereng perlu rutin mengecek saluran air di sekitar rumah,” imbau Masun.

Pihak BPBD kini terus melakukan pemantauan dan mengingatkan warga agar meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi bencana hidrometeorologi lain seperti banjir dan angin kencang.

“Kami terus menghimbau kepada masyarakat untuk selalu waspada dan berhati-hati terutama ketika hujan deras yang disertai angin kencang,” pungkasnya.

Musim hujan baru saja dimulai, namun rentetan bencana yang terjadi di Ponorogo menjadi peringatan dini bahwa kesiapsiagaan dan mitigasi bencana perlu ditingkatkan sejak dini.

Pos terkait