LINTASJATIM.com, Banyuwangi – Kepanikan melanda lautan Samudra Hindia saat Kapal Motor (KM) Anugerah Indah 18 asal Banyumas, Jawa Tengah, tiba-tiba meledak dan terbakar hebat, Rabu (9/10/2025).
Dikutip dari detikJatim.com, dalam insiden tragis itu, satu anak buah kapal (ABK) dilaporkan meninggal dunia dan tujuh lainnya mengalami luka-luka.
Kapal penangkap ikan yang membawa 26 ABK tersebut diketahui tengah beroperasi di perairan Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB). Kejadian baru dilaporkan di Pos Jaga Muncar, Banyuwangi, setelah kapal penyelamat berhasil mengevakuasi korban ke daratan.
Salah satu ABK yang selamat, Doni Setiawan, menceritakan detik-detik mencekam sebelum kapal meledak. Ia menyebut api pertama kali muncul dari ruang mesin ketika kapal dalam posisi diam dan sebagian besar kru sedang beristirahat.
“Sekitar pukul 11 siang, keluar asap dari ruang mesin. Kami semua mendekat untuk memeriksa dan mencoba memadamkan api,” kata Doni, Sabtu (11/10/2025).
Enam ABK senior yang bertugas sebagai teknisi berusaha melakukan pengecekan. Namun, upaya tersebut justru menjadi awal petaka.
“Setelah api sempat padam, kami cek kondisi mesin. Dalam hitungan detik, langsung meledak keras. Kami terpental, ada yang luka-luka dan satu teman kami nggak sempat diselamatkan,” ujarnya dengan suara bergetar.
Ledakan besar itu membuat api cepat menjalar ke seluruh bagian kapal. Para ABK yang masih sadar segera melompat ke laut untuk menyelamatkan diri.
“Saat kami coba padamkan lagi, muncul ledakan kedua, jauh lebih besar. Dari jauh saya lihat kapal sudah terbakar semua. Untung ada kapal lain yang langsung datang nolong,” tambah Doni.
Satu korban tewas langsung dievakuasi bersama para ABK yang terluka ke kapal penyelamat terdekat. Hingga kini, penyebab pasti ledakan masih dalam penyelidikan pihak berwenang.
Peristiwa tragis di Samudra Hindia itu menjadi peringatan betapa berbahayanya kerja di laut. Di tengah ganasnya ombak, nyawa para nelayan kerap dipertaruhkan demi mencari rezeki.






