LINTASJATIM.com, Sidoarjo – Dari balik reruntuhan musala Pondok Pesantren (Ponpes) Al Khoziny Buduran, Sidoarjo, muncul kisah luar biasa dari seorang santri bernama Al Fatih Cakra Buana (14). Remaja asal Bangkalan ini selamat setelah tiga hari terjebak di bawah puing bangunan yang ambruk.
Dikutip dari detikJatim.com, meski tubuhnya tertimbun pasir dan tertimpa reruntuhan, Al Fatih hanya mengalami luka lecet di punggung dan pantat. Kepada wartawan di RSUD R T Notopuro, ia menceritakan pengalamannya yang tak masuk akal.
“Saya sempat lari, tapi kena (reruntuhan). Pas sadar, nggak merasa sakit sama sekali. Rasanya kayak tidur lama,” ungkap Al Fatih, Jumat (3/10/2025).
Selama terperangkap, ia merasa sedang bermimpi. Dalam ‘tidurnya’, Al Fatih mengaku sempat minum menggunakan selang dan berjalan-jalan di tempat gelap.
“Kayak mimpi nyata. Saya minum, terus kayak naik mobil pikap, tapi nggak tahu ke mana,” kenangnya.
Menurut pengakuannya, justru tumpukan pasir dan seng yang menutupi tubuhnya membuatnya selamat.
“Di situ ada lima orang. Saya sudah nggak ingat semuanya. Tapi saya keluar dengan merangkak pelan-pelan,” ujarnya.
Hingga Jumat (3/10/2025), jumlah korban meninggal dunia akibat runtuhnya Ponpes Al Khoziny tercatat sembilan orang. Sementara itu, 103 santri lainnya berhasil selamat. Empat jenazah terbaru yang ditemukan pada hari keempat dievakuasi ke RS Bhayangkara untuk proses identifikasi.
“Proses identifikasi dilakukan di RS Bhayangkara. Setelah jenazah datang, kita lakukan pemeriksaan post mortem,” kata Kabiddokkes Polda Jatim, Kombes Pol M Kusnan Marzuk.