Tragedi Campak di Sumenep, Khofifah Ingatkan Pentingnya Imunisasi

Khofifah Indar Parawansa, Gubernur Jatim. Sumber foto: www.detik.com
Khofifah Indar Parawansa, Gubernur Jatim. Sumber foto: www.detik.com

LINTASJATIM.com, Sumenep – Kasus kematian akibat campak di Sumenep membuat Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, menyoroti rendahnya cakupan imunisasi di daerah tersebut.

Dikutip dari detikJatim.com, dari 17 pasien yang meninggal sejak Januari hingga Agustus 2025, tercatat 16 di antaranya tidak pernah mendapatkan imunisasi.

Bacaan Lainnya

“Dari 17 kasus kematian, 16 di antaranya terkonfirmasi tidak pernah imunisasi. Satu terkonfirmasi pernah imunisasi, tapi tidak lengkap,” ungkap Khofifah usai meninjau pasien campak di RSUD dr. H. Moh. Anwar, Sabtu (23/8/2025).

Saat ini, delapan pasien campak masih menjalani perawatan di RSUD. Menurut Khofifah, kondisi mereka relatif stabil dan dua di antaranya bahkan sudah siap dipulangkan.

Kunjungan itu dilakukan setelah Khofifah memimpin rapat koordinasi penanganan Kejadian Luar Biasa (KLB) campak di Rumah Dinas Bupati Sumenep. Data Sistem Kewaspadaan Dini dan Respons (SKDR) mencatat, sepanjang 2025 sudah ada 2.035 kasus suspek campak di Sumenep.

Mantan Menteri Sosial RI ini berharap kejadian tragis tersebut menjadi peringatan bagi seluruh masyarakat.

“Mohon kepada semua masyarakat, para tokoh masyarakat, para ulama, semuanya menjadikan ini sebagai pembelajaran. Kita ingin generasi ke depan semuanya sehat,” pesannya.

Untuk mencegah kasus serupa, pemerintah akan menggelar vaksinasi massal campak rubella mulai Senin (25/8/2025) mendatang. Khofifah pun mengajak berbagai pihak untuk mendukung program tersebut.

“Mohon doa, kawan-kawan juga yang dari berbagai media, ikut menyampaikan sosialisasi dan pesan kepada masyarakat supaya memaksimalkan capaian vaksinasi yang akan dilaksanakan secara lebih masif,” pungkasnya.

Pos terkait