Gumitir Ditutup, BBM Langka di Banyuwangi

Salah satu penjual BBM eceran yang mengeluh susah mendapatkan stok BBM. Sumber foto: www.detik.com
Salah satu penjual BBM eceran yang mengeluh susah mendapatkan stok BBM. Sumber foto: www.detik.com

LINTASJATIM.com, Banyuwangi – Penutupan jalur Gumitir tak hanya menghambat arus lalu lintas antara Banyuwangi dan Jember, tetapi juga menimbulkan krisis pasokan Bahan Bakar Minyak (BBM) di sejumlah wilayah perbatasan, terutama di Banyuwangi bagian barat.

Dikutip dari detikJatim.com, Warga kini harus berjuang lebih keras untuk mendapatkan BBM, bahkan ada yang rela antre semalam di SPBU terdekat.

Bacaan Lainnya

Heru, seorang penjual BBM eceran di Kecamatan Glenmore, mengaku sudah dua hari tidak mendapatkan suplai Pertamax.

“Dua hari ini gak dapat BBM, itu dari Jember ada yang sampai nginep untuk antre dapat BBM, jadi kami yang warga Banyuwangi aja gak dapat,” keluh Heru, Rabu (30/7/2025).

Ia menyebut, sebagian warga bahkan terpaksa mogok di jalan karena kehabisan bensin.

Kondisi ini diperparah oleh jarak SPBU yang cukup jauh dari pemukiman warga. Heru menuturkan, salah satu pembeli bahkan harus diberi bensin dari motornya sendiri karena kendaraan pembeli itu tak bisa jalan.

“Ini sudah ada yang kehabisan, sampai saya ambilkan bensin dari motor saya karena motornya sudah mogok,” tambahnya.

Keluhan serupa datang dari Winarni, warga Desa Krikilan. Ia menyesalkan tidak adanya penyesuaian distribusi BBM di tengah lonjakan permintaan akibat penutupan jalur utama ini.

“Ya gimana ya, karena yang butuh tambah banyak ya harusnya ditambah stoknya itu,” ujar Winarni.

Penutupan jalur Gumitir dilakukan karena perbaikan jalur akibat tanah longsor, namun dampaknya kini menjalar ke kebutuhan dasar masyarakat.

Warga berharap pemerintah dan pihak terkait segera mengambil langkah taktis untuk menjamin distribusi BBM tetap lancar, terutama di daerah yang terisolasi akibat penutupan ini.

Pos terkait