Evakuasi Sulit di Pantai Plengkung: Tim SAR Temukan Korban ke-19 Diduga Penumpang KMP Tunu Pratama Jaya

Proses evakuasi korban KMP Tunu Pratama Jaya di Pantai Plengkung Banyuwangi. Sumber foto: www.detik.com
Proses evakuasi korban KMP Tunu Pratama Jaya di Pantai Plengkung Banyuwangi. Sumber foto: www.detik.com

LINTASJATIM.com, Banyuwangi – Pencarian korban tenggelamnya KMP Tunu Pratama Jaya kembali membuahkan hasil, meski dalam kondisi memilukan.

Seorang perempuan ditemukan tak bernyawa di perairan Pantai Plengkung, kawasan terpencil yang masuk dalam wilayah Taman Nasional Alas Purwo (TNAP), Banyuwangi. Temuan ini menambah daftar korban menjadi 19 orang.

Bacaan Lainnya

Menurut Kapolresta Banyuwangi, Kombes Pol Rama Samtama Putra, jenazah ditemukan oleh seorang nelayan setempat pada Selasa (15/7/2025) pagi, sekitar pukul 10.15 WIB.

Saat itu, nelayan tengah melaut di sekitar hutan Purwo, tepatnya di blok Parang Gedek, wilayah yang terkenal dengan akses daratnya yang sulit.

“Begitu melihat jasad mengambang, nelayan langsung melaporkan ke petugas TNAP karena memang berada di kawasan taman nasional,” ujar Rama.

Setelah laporan diterima, aparat dari Polsek Tegaldlimo bersama tim SAR gabungan, yang terdiri dari unsur TNI, Polri, tenaga medis, serta petugas taman nasional, langsung melakukan proses evakuasi.

Medan ekstrem membuat perjalanan menuju lokasi memakan waktu hingga empat jam jalan kaki, mengingat jarak dari Pos Plengkung mencapai 5,8 kilometer.

“Evakuasi memakan waktu lama karena akses darat sangat terbatas dan hanya bisa ditempuh dengan berjalan kaki,” jelas Rama.

Jenazah perempuan itu kemudian dibawa ke pos jaga untuk selanjutnya diangkut menggunakan ambulans menuju RSUD Blambangan, tempat proses identifikasi lebih lanjut dilakukan oleh tim DVI (Disaster Victim Identification).

Rama menegaskan, kondisi tubuh korban sudah rusak sehingga identifikasi hanya bisa dilakukan melalui properti yang dikenakan dan metode forensik.

“Secara fisik tidak bisa dikenali lagi. Dari properti yang ditemukan, jenazah diduga perempuan, tapi kepastian identitas akan ditentukan melalui proses identifikasi DVI,” kata Rama.

Dengan ditemukannya jenazah ini, jumlah total korban meninggal dunia akibat insiden kapal tersebut bertambah. Saat ini, RSUD Blambangan mencatat ada empat jenazah yang masih belum berhasil diidentifikasi.

Pihak rumah sakit dan tim DVI terus berupaya melakukan proses identifikasi guna memberikan kepastian kepada keluarga korban.

Upaya pencarian dan evakuasi terus dilanjutkan oleh tim SAR di berbagai titik, terutama di wilayah pesisir selatan yang diprediksi menjadi area hanyutnya korban kapal. Pemerintah daerah bersama aparat berharap setiap temuan bisa memberi titik terang bagi keluarga yang masih menanti kabar.

Pos terkait