Tim DVI Jawa Timur Identifikasi 15 Korban KMP Tunu Pratama Jaya, Dua Jenazah Masih Ditelusuri

Kombes Jules Abraham Abast, Kabid Humas Polda Jatim. Sumber foto: www.detik.com
Kombes Jules Abraham Abast, Kabid Humas Polda Jatim. Sumber foto: www.detik.com

LINTASJATIM.com, Banyuwangi – Harap‑harap cemas keluarga korban tenggelamnya KMP Tunu Pratama Jaya perlahan terjawab. Hingga hari kesepuluh pascapetaka, Tim Disaster Victim Identification (DVI) Polda Jawa Timur bersama tenaga forensik RSUD Blambangan telah mengenali 15 dari 17 jenazah yang di evakuasi dari Selat Bali.

“Berdasarkan data terkini, sudah 15 jenazah berhasil kami cocokkan dengan data antemortem. Dua lainnya masih kami selaraskan dengan catatan medis dan barang pribadi milik korban,” jelas Kabid Humas Polda Jatim Kombes Pol Jules Abraham Abast, Sabtu (12/7/2025).

Bacaan Lainnya

Dua jenazah yang belum terungkap—masing‑masing tercatat sebagai PM DOKKES/PLENGKUNG/014 dan PM DOKKES/BLIMBINGSARI/017—masih berada di ruang autopsi. Pencocokan sidik jari, rekam gigi, serta DNA keluarga terus berjalan.

“Kami tidak ingin gegabah. Validitas identitas nomor satu, agar nanti tak ada keraguan saat penyerahan kepada keluarga,” tegas AKBP dr. Adam, Ketua Tim DVI Polda Jatim.

Sikap kehati‑hatian itu diamini Kapolresta Banyuwangi, Kombes Rama Samtama Putra. Ia menekankan bahwa proses identifikasi bukan sekadar prosedur medis, tetapi juga bentuk penghormatan terakhir bagi para korban.

“Tugas kami memberikan kepastian sekaligus menjaga martabat korban. Seluruh tahapan dilakukan secara transparan, keluarga bisa memantau perkembangan di posko antemortem atau melalui call center DVI 0851‑9044‑7911,” ujar Rama.

Pada Jumat (11/7/2025) pukul 10.44 WIB, tim SAR menemukan jenazah berlabel PM DOKKES/MUNCAR/016.

Setelah pemeriksaan, korban dipastikan bernama Muhlason (49), warga Dusun Brambang, Gondangwetan, Pasuruan. Jasad almarhum telah diserahkan kepada pihak keluarga untuk dimakamkan di kampung halamannya.

KMP Tunu Pratama Jaya karam di Selat Bali Rabu (2/7/2025) malam. Kapal bertolak dari Dermaga LCM Ketapang pukul 22.56 WIB dengan 53 penumpang, 12 kru, dan 22 kendaraan.

Cuaca buruk disertai gelombang tinggi diduga menjadi pemicu kecelakaan. Tim gabungan Basarnas, TNI‑AL, Polairud, serta sukarelawan masih menyisir lokasi untuk memastikan tidak ada korban lain yang terlewat.

Hingga berita ini disusun, posko identifikasi tetap beroperasi 24 jam di RSUD Blambangan. Publik diimbau mengikuti informasi resmi guna mencegah simpang siur data.

Pos terkait