LINTASJATIM.com, Banyuwangi – Harapan keluarga korban tenggelamnya KMP Tunu Pratama Jaya kembali terusik setelah satu jenazah laki-laki tanpa identitas ditemukan sekitar 6 mil laut dari lokasi kejadian.
Meski belum diketahui identitasnya, jenazah tersebut langsung dibawa ke RSUD Blambangan untuk menjalani proses identifikasi oleh Tim DVI Bid Dokes Polda Jawa Timur.
Laksamana Muda TNI Ribut Eko Suyatno, Deputi Operasi SAR dan Kesiapsiagaan Basarnas, membenarkan bahwa jenazah berhasil dievakuasi oleh tim SAR laut dan diserahkan ke pihak kepolisian melalui jalur resmi.
“Itu tadi penyerahan dari SRU laut menyerahkan kepada kami sebagai esensi dan kami serahkan kepada Dokpol,” ungkap Eko saat memberikan keterangan, Minggu (6/7/2025).
Ia pun mengajak seluruh pihak untuk mendoakan proses identifikasi agar berjalan lancar dan segera memberikan kejelasan bagi keluarga korban.
“Mari kita mendoakan almarhum supaya proses identifikasi di rumah sakit nanti juga membuahkan hasil,” tuturnya.
Eko juga menjelaskan bahwa berdasarkan pengamatan awal, jenazah tersebut diperkirakan seorang pria dengan ciri mengenakan kaos biru dan celana pendek. Tidak ditemukan dokumen identitas yang dapat mempercepat proses pengenalan.
“Jadi bisa diketahui jenazah yang ditemukan ini berjenis kelamin laki-laki dengan mengenakan kaos biru dan celana pendek,” tegasnya.
Meski pencarian bawah laut kini diperluas dengan metode penyelaman, Eko menegaskan pencarian di permukaan laut tetap dilanjutkan. Temuan jenazah ini menjadi pengingat bahwa potensi korban lainnya masih bisa ditemukan di permukaan.
“Ini menandakan kegiatan pencarian tetap kita lakukan meski ada penyelaman karena kita mencegah hal-hal seperti ini,” jelasnya.
Sementara itu, suasana haru dan cemas masih menyelimuti Posko Krisis Center KMP Tunu Pratama Jaya di Pelabuhan Ketapang. Hingga hari keempat pencarian, tercatat 29 penumpang masih dinyatakan hilang. Keluarga korban terus menanti informasi dengan penuh harap dan kesabaran.
Dengan dukungan penuh dari berbagai pihak, operasi SAR terus dilanjutkan. Setiap perkembangan menjadi titik harapan baru bagi keluarga yang menanti kabar dari orang-orang tercintanya.