Aktivitas Pelabuhan Ketapang Tetap Stabil di Tengah Operasi SAR KMP Tunu Pratama Jaya

Pelabuhan Ketapang Banyuwangi. Sumber foto: idntimes.com
Pelabuhan Ketapang Banyuwangi. Sumber foto: idntimes.com

LINTASJATIM.com, Banyuwangi – Di tengah berlangsungnya operasi pencarian dan penyelamatan korban tenggelamnya KMP Tunu Pratama Jaya, aktivitas pelayaran di lintasan Ketapang–Gilimanuk tetap berjalan sebagaimana biasa. Tak ada penutupan dermaga maupun pengurangan jumlah kapal yang beroperasi.

General Manager PT ASDP Indonesia Ferry Cabang Ketapang, Yannes Kurniawan, menyatakan bahwa layanan penyeberangan tetap normal tanpa gangguan.

Bacaan Lainnya

“Gak ada yang berubah, aktivitas penyeberangan Ketapang-Gilimanuk normal. Untuk kapal yang beroperasi ada 28 kapal,” jelas Yannes pada Minggu (6/7/2025).

Ia juga menegaskan bahwa arus penumpang tidak mengalami lonjakan maupun penurunan signifikan.

“Saat ini landai-landai saja, kalau malam banyak bus-bus yang berdatangan, kalau siang relatif sepi. Orang banyak memilih menyeberang di malam hari,” katanya.

Meski fokus pencarian korban masih menjadi prioritas, Yannes menegaskan bahwa operasi SAR tidak mengganggu jadwal pelayaran.

Menurutnya, koordinasi yang baik dengan tim gabungan SAR telah memungkinkan proses evakuasi berjalan tanpa menimbulkan dampak bagi kelancaran pelabuhan.

“Evakuasi tidak ganggu operasional, semua masih berjalan lancar,” tambahnya.

Diketahui, KMP Tunu Pratama Jaya tenggelam di Selat Bali pada Selasa malam (2/7/2025), sekitar pukul 23.35 WIB. Kapal tersebut mengangkut 65 orang penumpang dan sejumlah kendaraan.

Hingga hari keempat proses pencarian, 29 penumpang masih belum ditemukan. Proses penyisiran terus dilakukan oleh tim SAR gabungan.

Sementara itu, pihak pelabuhan memastikan bahwa seluruh operasional tetap mengikuti prosedur keamanan, termasuk kesiapan menghadapi kondisi darurat. Dengan demikian, masyarakat yang ingin menyeberang tetap dapat melakukannya dengan aman.

Pos terkait