LINTASJATIM.com, Banyuwangi – Jalur wisata di kawasan Sungai Badeng, Songgon, berubah menjadi lokasi duka saat seorang remaja, Sahrul Hamdani (16), warga Dusun Krajan, Desa Sumberbulu, terseret arus sungai yang tiba-tiba meluap.
Kejadian yang terjadi pada Sabtu (28/6/2025) pagi ini mengejutkan warga dan wisatawan di sekitar Hutan Pinus Camp.
Sahrul dilaporkan hanyut usai jalan setapak di pinggir sungai yang tengah dilintasinya bersama sang ayah, Agus Salim (42), mendadak amblas akibat longsor.
Peristiwa terjadi saat keduanya dalam perjalanan menuju Dam Sardi. Agus sempat terjatuh ke daratan, namun nahas bagi Sahrul yang ikut terseret bersama motor ke dalam arus deras.
“Sungainya tiba-tiba naik sejak pagi. Mereka lewat jalan setapak di pinggir, tapi gak disangka tanahnya longsor. Sahrul sempat pegang akar, tapi pas kami datang bawa tampar, dia sudah gak kuat,” ungkap Tarji, pengelola wisata Songgon yang menyaksikan detik-detik kejadian itu.
Situasi darurat ini langsung direspons oleh aparat gabungan. Bahkan, Kapolresta Banyuwangi Kombes Rama Samtama Putra turun langsung memimpin pencarian korban.
Ia meninjau lokasi dan mengoordinasikan personel Polresta, TNI, BPBD, serta masyarakat sekitar dalam operasi pencarian menyusuri aliran Sungai Badeng.
“Pencarian masih terus kami lakukan. Kami imbau masyarakat agar ekstra hati-hati, apalagi saat cuaca ekstrem seperti sekarang. Wilayah aliran sungai dan wisata alam sangat berisiko,” ujar Kapolresta Rama, Sabtu (28/6/2025) siang.
Barang-barang korban seperti helm dan jas hujan telah ditemukan, sementara sepeda motor yang sempat hilang juga berhasil diketahui posisinya di dekat area wisata Pinus Camp dan masih dalam proses evakuasi.
Budi, salah seorang warga yang berada di seberang sungai saat kejadian, mengaku sempat melihat peristiwa tersebut dan berusaha meminta bantuan.
“Saya sempat minta warga bawa tampar dari seberang, tapi waktu sampai, anaknya sudah hanyut. Gak nyangka, padahal jalur itu biasa dilewati,” ujarnya sedih.
Hingga Sabtu sore, keberadaan Sahrul masih belum ditemukan. Arus sungai yang deras serta kontur sungai yang curam menjadi tantangan utama tim pencari.
Tragedi ini menjadi pengingat pentingnya kewaspadaan saat beraktivitas di area rawan bencana, terlebih saat musim hujan melanda kawasan pegunungan dan wisata alam seperti Songgon.