Evakuasi Dramatis di Gresik: Warga Dikejutkan Insiden Remaja Terjatuh ke Sumur Sedalam 35 Meter

Saat melakukan evakuasi korban yang tercebur ke dalam sumur di Gresik. Sumber foto: www.detik.com/jatim
Saat melakukan evakuasi korban yang tercebur ke dalam sumur di Gresik. Sumber foto: www.detik.com/jatim

LINTASJATIM.com, Gresik – Suasana permukiman padat di Desa Pongangan, Kecamatan Manyar, Kabupaten Gresik, mendadak gempar saat seorang remaja ditemukan terperosok ke dalam sumur dengan kedalaman sekitar 35 meter, Sabtu (28/6/2025).

Kejadian ini menyedot perhatian warga sekitar sekaligus menguji kesiapsiagaan tim penyelamat.

Korban, yang diketahui bernama Mochammad Fahrizal (21), dilaporkan tercebur ke sumur rumahnya sekitar pukul 11.00 WIB. Menurut keterangan saksi, suara jatuh disertai teriakan minta tolong terdengar dari arah sumur usai listrik di rumah padam.

Sang kakak yang mendengar langsung bergegas meminta bantuan warga dan melapor ke Command Center 112 Gresik.

Regu pemadam tiba di lokasi sekitar pukul 12.10 WIB. Proses penyelamatan pun dilakukan oleh tim gabungan dari Dinas Damkar dan Penyelamatan Gresik, BPBD Gresik, serta Damkar Kota Surabaya.

Dengan menggunakan teknik penyelamatan vertikal dan alat bantu seperti tali carmantel dan body harness, proses evakuasi berlangsung dramatis selama hampir dua jam.

“Medan cukup sulit karena sumurnya sangat dalam dan sempit. Petugas kami harus turun langsung ke dasar untuk mengangkat korban,” ujar Kepala Dinas Damkar dan Penyelamatan Gresik, Suyono.

Ia menegaskan bahwa korban berhasil diselamatkan dalam keadaan sadar meski mengalami luka cukup serius.

“Korban mengalami patah tulang dan beberapa luka lecet, tapi alhamdulillah nyawanya selamat,” imbuhnya.

Setelah berhasil diangkat, Fahrizal segera dilarikan ke Puskesmas Sukomulyo untuk penanganan medis lebih lanjut. Beruntung, proses penyelamatan berlangsung tanpa hambatan berarti.

Insiden ini tercatat sebagai operasi ke-92 yang ditangani Damkar Gresik sepanjang Juni 2025.

“Kami berharap masyarakat lebih waspada terhadap potensi bahaya di lingkungan sekitar, terutama di kawasan padat penduduk,” tutur Suyono memberi imbauan.

Peristiwa ini bukan hanya menunjukkan pentingnya respons cepat dalam situasi darurat, tetapi juga menjadi pengingat bagi warga untuk memperhatikan aspek keselamatan di rumah, termasuk menutup sumur yang terbuka.

Pos terkait