LINTASJATIM.com, Banyuwangi – Sebuah fenomena cahaya terang menyerupai kobaran api terekam oleh kamera pengawas pada Kamis (19/6/2025) dini hari, mengindikasikan kemungkinan terbukanya jalur magma di Gunung Raung.
Gunung berapi yang berada di perbatasan Kabupaten Bondowoso ini menunjukkan peningkatan aktivitas yang signifikan dalam beberapa hari terakhir.
Rekaman tersebut berasal dari sistem CCTV dengan mode malam berbasis inframerah yang dipasang di sejumlah titik pemantauan. Kilatan cahaya dari kawah Gunung Raung menjadi perhatian utama para pengamat vulkanologi.
Menurut Agung Tri Subekti, Kepala Pos Pengamatan Gunung Raung, visual yang terekam itu belum bisa dipastikan sebagai lava pijar, namun besar kemungkinan berkaitan dengan pergerakan magma dari dalam perut bumi.
“Kilatan itu belum bisa kami pastikan sebagai lava, tapi besar kemungkinan jalur magmanya sudah terbuka. Itu memungkinkan material panas naik ke permukaan,” ungkap Agung, Jumat (20/6/2025).
CCTV yang digunakan untuk memantau aktivitas gunung dilengkapi teknologi pendeteksi suhu, sehingga mampu menangkap perubahan panas ekstrem yang tidak terlihat dengan kamera biasa.
“Kalau dilihat pakai kamera biasa atau ponsel, sinarnya tidak akan kelihatan. Tapi kamera inframerah bisa menangkap perbedaan suhu, itulah yang terekam.” ucapnya.
Untuk memperjelas sumber cahaya tersebut, tim pemantau berencana mengerahkan drone dari kawasan Sumber Beringin di Pondok Demit, Bondowoso, guna mengambil gambar lebih dekat ke kawah. Hasil pantauan akan digunakan untuk memastikan kondisi jalur magma serta potensi erupsi selanjutnya.
Erupsi yang terjadi hingga Kamis (19/6/2025) malam tercatat sebanyak 55 kali, disusul oleh enam letusan lagi menjelang tengah malam. Meski belum menimbulkan lontaran material besar, api tampak jelas menyala dari dalam kawah.
Asap berwarna kelabu dengan ketinggian 1.000 hingga 2.000 meter juga terpantau membumbung dari puncak.
“Kami melihat sinar terang muncul dari kawah. Tapi sekali lagi, belum bisa dikonfirmasi secara ilmiah apakah itu lava atau hanya pantulan suhu tinggi,” tambah Agung.
Meskipun terjadi peningkatan aktivitas vulkanik, status Gunung Raung hingga kini masih berada pada level II atau Waspada. Namun, masyarakat di sekitar lereng gunung diimbau untuk tetap mengikuti perkembangan dari otoritas resmi dan menjauhi radius bahaya.
“Pagi ini masih terlihat erupsi meskipun tertutup awan. Ada beberapa letusan kecil dan getaran yang menyertainya,” pungkas Agung, menegaskan pentingnya kewaspadaan bersama di tengah potensi bencana.