LINTASJATIM.com, Tulungagung – Curah hujan tinggi sejak Minggu (15/12/2024) sore hingga Senin (16/12/2024) pagi, mengakibatkan jembatan penghubung antara Desa Junjung dan Desa Wajak Kidul di Tulungagung patah.
Aliran sungai yang deras, bercampur material seperti bambu dan enceng gondok, diduga menjadi penyebab kerusakan tersebut.
Maryadi (50), warga setempat, menyebut bahwa pergeseran pondasi tengah jembatan menjadi tanda awal kerusakan. “Material sampah yang menyangkut di bawah jembatan memperparah kondisi pondasi,” jelasnya. Ia juga khawatir jika hujan deras kembali terjadi, jembatan ini dapat amblas sepenuhnya.
Kerusakan ini berdampak besar bagi pengguna jalan, seperti Suwanto (42), yang sering melintasi jembatan tersebut. Ia kini terpaksa mencari jalur alternatif melalui jembatan lain yang berjarak 4 kilometer. “Memang ada rute lain, tapi jaraknya jauh lebih panjang,” ujarnya.
Jembatan ini menjadi salah satu akses vital yang menghubungkan wilayah Kecamatan Sumbergempol dan Boyolangu. Dengan rusaknya jembatan, mobilitas warga terganggu, dan risiko kerusakan lebih lanjut tetap menjadi perhatian utama, terutama jika intensitas hujan tidak berkurang.