LINTASJATIM.com, Bojonegoro – Video pedagang di sekitar Alun-alun Bojonegoro membuang makanan ke jalan beredar di media sosial. Aksi itu dilakukan saat terjadi penertiban oleh petugas Satpol PP.
Dalam video yang beredar, tampak seorang pedagang nasi tak terima saat meja jualannya diangkut ke mobil petugas. Pedagang bernama Yustina itu ditertibkan karena menggunakan bahu jalan dan trotoar untuk berjualan nasi.
“Percuma Pak angkut satu meja. Semua sak dagangane. Yang jualan di pinggir jalan tidak saya saja khan, juga banyak yang lain,” teriak Yustina seperti dalam video yang dilihat detikcom, Minggu (7/6/2020).
Bahkan, keluarga Yustina juga sempat membanting satu tas plastik, yang berisi berkas buku dan bukti pembayaran pajak dan kontrak toko di lokasi tersebut.
“Saya ini kontrak 20 juta, bayar pajak. Ini lihat mestinya Bapak-bapak ini menyadari, kita tak jualan nggak dapat uang. Karyawan nggak mburuh ora bayaran, sampeyan enak Pak,” terang beberapa wanita pemilik warung dan pegawainya kepada Satpol PP.
Para petugas yang melihat emosi pedagang makanan memilih diam, dan meninggalkan lokasi di Jalan Hasyim Ashari, yang berada di barat Alun-alun Bojonegoro itu.
Kejadian itu sempat menjadi tontonan warga yang melintas pada pagi tadi. Kepala Satpol PP Bojonegoro Arif Nanang membenarkan adanya kejadian tersebut.
“Iya kejadiannya pagi sekitar pukul 05.30 WIB tadi. Jadi anggota kami sudah sering tertibkan warung ini yang gunakan trotoar dan bahu jalan untuk jualan. Kita peringatkan dan tadi diangkut oleh anggota satu mejanya ke mobil. Terus emosi pedagangnya, meja di atas mobil diambil, makanan dagangannya dilempar-lempar ke jalan,” Jelas Arif saat dihubungi detikcom.
Pemilik warung, Parlinah (50) menanggapi kejadian tersebut. Menurutnya, yang tampak emosi dalam video yang beredar merupakan karyawan dan suaminya.
“Kalau tamu datangnya baik-baik kita juga akan baik. Ini tadi sempat tarik-tarikan meja dagangan. Padahal makanan yang baru matang dan panas juga banyak, karena kita juga melayani katering,” ujar Parlinah.
Ia menjelaskan, video yang beredar hanya sepotong dan sudah ramai orang. Sementara kejadian persisnya sekitar pukul 05.00 WIB, saat warung makan baru mulai buka.
“Kejadian yang viral itu sudah akhir-akhir, kita tadi itu oyok-oyokan meja, makanan panas, ada anak kecil juga. Mereka bertiga besarnya sak sampeyan-sampeyan” jelas Parlinah.
Meski merasa kecewa, Parlinah berharap ini bisa jadi pelajaran untuk semua. Pemilik warung juga sempat meminta maaf ke anggota Satpol PP.
“Aku jaluk sepuro mrono, tapi ora gabrek. Nangis aku, tahu masakanku yang banyak kayak gitu,” pungkas Parlinah.
Source: detik.com, Lihat Artikel Asli