LINTASJATIM.com, Banyuwangi – Pemkab Banyuwangi berupaya mempersiapkan musim tanam 2024–2025 dengan melakukan pengeringan dan pengerukan sedimen di sejumlah DAM besar untuk meningkatkan kapasitas tampung udara.
Salah satunya DAM Singir atau yang lebih dikenal dengan DAM Blambangan yang berada di Dusun Mangunrejo, Desa Blambangan, Kecamatan Muncar dilakukan pengeringan atau pengurasan air. Aliran DAM singir mampu mengairi 1.457 hektar persawahan di wilayah Kecamatan Srono dan Muncar.
“Menguras DAM merupakan pemeliharaan rutin untuk mengoptimalkan daya tampung udara. Nanti ketika musim tanam tiba, DAM akan digunakan serentak oleh para petani untuk mengairi sawah. Maka harus dipastikan kapasitas udara dalam kondisi maksimal,” kata Pj. Sekretaris Daerah Banyuwangi, Guntur Priambodo, pada Selasa (15/10/2024).
Guntur menjelaskan, pengurasan DAM dilakukan dengan mengeringkan DAM dan mengeruk sedimen yang ada di dasar berupa pasir, setelah dikeruk, fungsi dan kapasitas DAM akan kembali normal. Harapannya pengairan bisa berjalan lancar.
Pengeringan DAM sudah menjadi tradisi di Banyuwangi. Selain sebagai bagian dari pemeliharaan, kegiatan ini juga memberikan hiburan dan manfaat ekonomi bagi warga setempat.
Moment pengeringan DAM Bagi warga sekitar tidak disia-siakan untuk datang berbondong-bondong dengan membawa perlengkapan seperti timba,ember jaring dalam berburu dan menangkap ikan yang muncul saat udara menyusut.
“Bagi para pedagang momen ini juga dimanfaatkan untuk mengais rejeki dengan membuka lapak dadakan di sekitar DAM, dimana keramaian warga yang berburu ikan menjadikan peluang usaha bagi pelaku usaha kecil,” tutupnya.