Kebakaran di TN Baluran Dinilai Tak Bahayakan Satwa dan Flora, Ini Sebabnya

LINTASJATIM.com, Situbondo – Kebakaran di kawasan Taman Nasional (TN) Baluran dianggap wajar dan tidak membahayakan satwa maupun flora di dalamnya. Hal itu disampaikan oleh Eko Kintoko Kusumo, pegiat lingkungan dan pariwisata, Jumat, (11/10/2024).

Menurut Eko, kebakaran di TN Baluran dipicu dua faktor: alam dan manusia. Secara alamiah, embun pagi di ilalang kering bisa memantulkan sinar matahari dan memicu api. Sementara, faktor manusia sering terjadi karena puntung rokok atau pembakaran liar.

Bacaan Lainnya

Eko juga menyebut, karena luas hutan mencapai 25 ribu hektare, kebakaran yang terjadi di musim kemarau biasanya tidak terlalu berbahaya bagi satwa. “Satwa secara alami akan menghindari kobaran api dan mencari tempat lain,” jelasnya.

Namun, jika kebakaran meluas hingga setengah area hutan, risiko bagi satwa meningkat. Satwa bisa terkepung api dan mengalami cedera.

Masalah lain yang dihadapi satwa selama kemarau adalah ketersediaan air. Petugas TN Baluran harus memastikan suplai air di titik tertentu agar satwa tidak berpindah lokasi.

Kepala Balai TN Baluran, Johan, belum memberikan data terbaru terkait luas lahan terbakar. Kasi TN Baluran, Rio Wibawanto, juga belum bisa memastikan karena tim masih di lapangan. (Lil.)

Pos terkait