LINTASJATIM.com, Situbondo – Dampak kekeringan akibat musim kemarau yang berkepanjangan semakin dirasakan di beberapa wilayah Kabupaten Situbondo, terutama di Kecamatan Kendit.
Warga Desa Rajekwesi kini harus bergantung pada pasokan air bersih dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Situbondo. Kamis, (10/10/2024).
Anton Setiawan, salah satu warga, mengungkapkan bahwa sumber air yang biasa digunakan oleh masyarakat untuk kebutuhan sehari-hari telah mengering sejak September. Hal ini membuat akses air bersih menjadi sulit.
“Persediaan air bersih makin berkurang, sekarang kami kesulitan mendapatkannya. Untuk kebutuhan harian, kami sangat bergantung pada kiriman dari BPBD,” jelas Anton.
Koordinator Pusat Pengendalian Operasi (Pusdalop) BPBD Situbondo, Puriyono, menyatakan bahwa pihaknya telah rutin menyalurkan air bersih ke desa-desa terdampak. Hingga saat ini, BPBD masih mengirim air ke sejumlah dusun yang mengalami krisis air bersih.
“Distribusi terbaru dilakukan di Dusun Tubo Timur dan Tubo Barat, Desa Rajekwesi, menggunakan dua kendaraan tangki dengan kapasitas lima ribu liter per tangki,” ungkap Puriyono.
Distribusi air ini, tambah Puriyono, telah berjalan selama hampir dua bulan, berdasarkan permintaan dari perangkat desa. Hingga musim kemarau berakhir, BPBD akan terus mengirimkan air bersih untuk memenuhi kebutuhan warga. (Lil)