Lebih lanjut, kepala Desa yang baru dilantik Desember 2019 lalu itu juga melakukan pendataan warga secara masif oleh tim yang sudah dibentuk.
Target utama adalah warga desa atau orang-orang yang baru datang dari luar kota terlebih kota/kabupaten yang dinyatakan sebagai zona merah.
“Tim kami selalu memantau warga bulusari atau orang-orang yang baru datang dari luar kota dan dilaporkan melalui group Wa. Termasuk orang yang pulang dari kerja, dari pondok maupun lainnya,” jelas Agus.
“Warga yang baru datang kita suruh cek kesehatan dan melakukan isolasi mandiri. Jika terdapat gejala Covid 19 maka harus lapor pada tim gugus,” ungkapnya.
Berdasarkan pantauan kontributor Lintasjatim.com di lapangan. Semua warga yang keluar masuk desa disemprot dengan disinfektan baik pejalan kaki, pengendara mobil maupun motor.
Penyemprotan itu dilakukan di dua pintu masuk desa yaitu dusun Pojok dan dusun Bulusari Utara.
Penyemprotan di dua titik tersebut dilakukan setiap hari oleh tim relawan mulai dari jam 07.00 WIB hingga 09.00 WIB. Semua rumah warga juga sudah disemprot satu kali secara bergiliran yang dikoordinatori oleh ketua RT masing-masing.
Untuk selanjutnya kepala desa menghimbau semua warga agar melakukan sterilisasi dengan disinfektan secara mandiri.