LINTASJATIM.com, Situbondo – Kapolres Situbondo, AKBP Rezi Dharmawan, SIK, MIK, melalui Kasatpolairud AKP Gede Sukarmadiyasa, SH, MH, melaporkan bahwa pihak Satpolairud menerima informasi dari masyarakat terkait kapal nelayan yang mengalami kebocoran dan tenggelam di perairan Panarukan. Jum’at, (06/09/2024).
Kapal yang membawa belasan ABK tersebut berhasil diselamatkan oleh kapal Gardan Srikandi yang kebetulan berada di sekitar lokasi kejadian. Kapten kapal bersama seluruh ABK kemudian dievakuasi ke pantai Panarukan untuk mendapatkan pertolongan.
“Satpolairud, bersama Pos TNI AL Panarukan dan instansi terkait, telah melakukan evakuasi terhadap belasan ABK yang diselamatkan oleh kapal Gardan, serta mencatat identitas mereka sebelum mereka dipulangkan kepada keluarganya,” ungkap AKP Gede Sukarmadiyasa.
Berdasarkan keterangan saksi, AKP Gede Sukarmadiyasa menjelaskan bahwa kapal Slerek dengan nama Laksana 01, yang dinakhodai oleh Pak Net (50) beserta belasan ABK, berangkat dari pantai Panarukan pada Rabu malam sekitar pukul 21.00 WIB.
Setelah berlayar sejauh 5 mil, lambung kapal mengalami kebocoran di bagian depan sisi kanan bawah, menyebabkan air laut masuk dan akhirnya kapal tenggelam.
Para ABK berusaha bertahan dengan menggunakan jirigen, boks ikan, dan alat bantu lainnya untuk tetap mengapung. Beruntung, kapal Gardan Srikandi yang dinakhodai oleh Surais (55) melintas dan segera mengevakuasi semua ABK ke pantai.
“Semua ABK, termasuk nahkoda, berhasil selamat dalam keadaan sehat. Tidak ada korban jiwa, namun mereka mengalami kerugian berupa tenggelamnya kapal, mesin, dan alat tangkap ikan,” terang AKP Gede Sukarmadiyasa.
Sebagai langkah pencegahan, AKP Gede Sukarmadiyasa menghimbau agar para nelayan selalu melakukan pengecekan rutin terhadap kondisi kapal sebelum berangkat melaut. Hal ini penting untuk menghindari kecelakaan laut yang disebabkan oleh kapal yang tidak layak.
Selain itu, ia juga menekankan pentingnya membawa pelampung (life jacket) sebagai langkah antisipasi jika terjadi kecelakaan di laut, mengingat kondisi cuaca yang tak menentu.
“Kami berharap peristiwa ini menjadi pelajaran bagi semua nelayan untuk selalu waspada, memeriksa kelayakan kapal, tidak memaksakan berlayar saat cuaca buruk, dan selalu membawa peralatan keselamatan seperti life jacket. Keselamatan harus menjadi prioritas utama,” tutupnya. (Lil)