LINTASJATIM.com, Madiun – Jembatan penghubung antara Desa Ketandan, Kecamatan Dagangan dengan Desa/Kecamatan Geger Kabupaten Madiun terputus.
Akses jalan itu terputus setelah diterjang banjir pada Kamis (28/5/2020) sore. Ambrolnya jembatan itu terjadi sekitar pukul 14.30 Wib akibat hujan deras sehingga debit air naik.
Derasnya air membuat Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), TNI dan Polri serta warga setempat memantau hingga Jum’at (29/5/2020). Hal itu sebagai antisipasi jika terjadi luapan air yang lebih tinggi.
Warga setempat juga bersiaga dengan memasang kayu sebagai penanda bila jembatan untuk sementara tidak bisa dilalui.
Akibat terputusnya jalan tersebut, warga harus mencari jalan alternatif yang jaraknya sekitar empat kilometer. Padahal, sebelum jembatan terputus hanya perlu waktu sekitar 10 menit.
“Ini satu-satunya jalan cepat yang biasanya dilalui oleh warga. Jadi, saat aktifitas kedua warga di desa itu terganggu,” kata Kaur Perencanaan Desa Ketandan, Ahmad Taufik Irwan.
Ternyata tak jauh dari kolasi yang masih di Desa Ketandan juga terdapat jembatan yang ambrol. Derasnya aliran sungai dari lereng wilis membuat jembatan sepanjang 15 meter itu mengkhawatirkan.