LINTASJATIM.com, Surabaya – HRM. Khalilur R Abdullah Sahlawiy menanggapi perihal pro dan kontra sikap Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) atas masuk NU-nya Ustaz Hannan Attaki.
Ra Lilur -sapaan akrabnya- menduga sikap tersebut karena yang membaiat Ustaz Hanan Attaki masuk NU adalah ketua PWNU Jawa Timur, bukan dari PBNU secara langsung.
Saya pribadi dan banyak orang NU bahagia dan bangga melihat Ustaz Hannan Attaki bersedia merendahkan hatinya bergabung sebagai jamaah NU dengan cara disiarkan secara terbuka,” ungkapnya, Minggu (14/5/2023).
Di sisi lain, menurut Ra Lilur yang juga ketua umum Nusa Bangsa Indonesia (NBI), hal itu tentu juga akan menimbulkan nyinyir dari pihak yang sebelumnya bersamanya.
“Kami bangga mengetahui Ustaz Hannan Attaki yang ghirah dakwahnya luar biasa bergabung menjadi jamaah NU dan berjanji akan berdakwah menyebarkan paham Aswaja,” katanya.
Awalnya dia mengaku terkejut melihat respons PBNU yang mengatakan bahwa ada mekanisme masuk NU sebagai tanggapan atas masuknya Hannan Attaki menjadi jamaah NU.
Menurut dia, Hannan Attaki tentu tidak ingin jadi pengurus PBNU atau pengurus banom NU seperti GP Ansor yang harus ikut pelatihan lalu dapat sertifikat dan diakui sebagai pemilik sertifikat level tertinggi lalu menjadi kader bersertifikat tinggi ala Erick Thohir.
“Bahkan mereka justru mengomentari dengan komentar nyinyir administratif dengan masuknya Hannan Attaki sebagai jamaah NU,” lanjutnya.
Dia melanjutkan semua orang tentu tahu yang membaiat Ustaz Hannan Attaki adalah Ketua PWNU Jatim KH Marzuki Mustamar.
Menurut Ra Lilur, kembali menjadi jamaah NU tidak harus ber-PBNU. Menjadi jamaah NU tidak harus berpendidikan kader NU. Dibaiat oleh kiai alim NU sudah cukup menjadi jamaah NU.
“Saya selaku jamaah NU akan mengundang Ustaz Hannan Attaki untuk berdakwah di sejumlah kantong-kantong jamaah NU. Insya Allah, masya Allah, bismillah,” pungkasnya.