LINTASJATIM.com, Banyuwangi – Seorang tenaga kerja asing (TKA) asal China bersembunyi di kolong bus pariwisata lantaran ngambek tidak mau dipulangkan ke negara asal, Senin (25/5/2020).
Aksi peta umpet bersama petugas itu berlangsung hingga 6 jam di Bandara Banyuwangi saat hendak diterbangkan ke negara asal.
Polisi berusaha merayu, namun petugas yang tidak paham dengan bahasa Cui Changqing, TKA Asal China itu membuat proses negosiasi semakin lama.
Dilansir dari detik.com, Cui Changqing bersembunyi di bawah bus pariwisata yang mengangkut ratusan TKA yang bekerja di Jember. Dia ngambek dan berteriak tak mau pulangkan ke negara asalnya.
Berkat teknologi google translate bahasa China, Kapolsek Rogojampi, Kompol Agung Setyo Budi berupaya mencoba merayu agar pria asing itu mau keluar dari kolong bus.
“Mr’Cui mari keluar dari kolong bus, saya Polisi Indonesia. Kami akan melindungi anda,” cerita Kapolsek Rogojampi Kompol Agung Setyo Budi saat negosiasi dengan TKA tersebut.
Agung mengaku perlu waktu 6 jam untuk meluluhkan hati TKA tersebut. Akhirnya Cui Changqing keluar dengan sendirinya dari kolong bus.
“Keluar sendiri. Karena memang sudah kelamaan juga dia di bawah bus,” tambahnya.
Akibat aksinya itu, Cui mengalami luka akibat tidur di atas aspal tanpa alas. Petugas kemudian memberikan pertolongan untuk diobati. Setelah pengobatan selesai kemudian memakai seragam lengkap milik perusahaan semen PT Sinoma Engineering, Jember.
Sementara itu, Staf Imigrasi Kelas II Jember, Cabang Tanjungwangi Banyuwangi, Dimas Prasetyo mengatakan, pihaknya hanya mengawasi saja selama di sini. Menurutnya, Cui Changqing ini berdasarkan info terakhir akan dipulangkan ke Jember lagi.
“Dia ini masih menjadi tanggung jawab perusahaan, yang bersangkutan tidak ada masalah. Dokumennya lengkap, izin tinggalnya lengkap dan semuanya resmi. Visanya juga visa kerja,” ucap Dimas ketika di Bandara Internasional Banyuwangi.
Sebagai informasi, TKA dari China tersebut bekerja di pabrik semen di Jember. Setidaknya ada 150 TKA yang dipulangkan ke negaranya. Namun, yang diberangkatkan hanya 146. Sisanya 3 TKA batal diberangkatkan karena dokumen tidak lengkap dan 1 ngambek.
Source: detik.com