Kisah Penjual Degan Tersesat di Jalan Makam Setelah Menemui Orang Misterius

evakuasi mobil yang tersesat
evakuasi mobil yang tersesat

LINTASJATIM.com, Ponorogo Seorang penjual degan keliling tersesat di puncak Gunung Gembok di Desa Nglarangan, Kecamatan Kauman, Kabupaten Ponorogo, Senin (31/10/2022) malam. Dia adalah Acip Utomo, warga Ngumpul Balong.

Saat itu, Acip dari arah Dengok, Kecamatan Siman dengan membawa mobil Suzuki APV bernopol M 1693 AT. Ia sedianya menuju Desa Ngrandu, Kecamatan Kauman.

Bacaan Lainnya

Namun sesampainya di Desa Bringin, ada penutupan jalur karena perbaikan jalan. Kemudian sang sopir pun tanya arah jalan kepada sosok pencari rumput, yang kebetulan berada di sekitar.

Akhirnya, sosok misterius ini menunjukkan arah ke Desa Muneng, Kecamatan Balong. Namun diarahkan lewat jalan alternatif.

“Sama orang itu (misterius) diarahkan untuk lurus lalu belok kiri. Nah, kurang satu gang lagi, dia sudah belok kiri. Itu arah ke Gunung Desa Nglarangan,” terang Kepala Desa Nglarangan, Parwan saat dikonfirmasi klikjatim.com. 

Ternyata perjalanan pedagang degan keliling ini malah tersesat ke jalan buntu. Tepatnya berada di sekitar Makam Tumenggung Brotonegoro, salah satu Bupati Polorejo yang merupakan pengikut pangeran Diponegoro.

Peristiwa mobil Suzuki APV bernopol M 1693 AT yang tersesat tersebut sempat direkam warga. Kini, video berdurasi 1 menit 07 detik itu viral di berbagai platform media sosial (medsos).

Pantauan redaksi dalam video tersebut ada perbincangan yang diduga sopir dengan warga sekitar. “Wong Ki wong tuwek, enom apa wong sepuh opo wong enom. Wong tuwek ngarit terus diarahne. Perasaanku yo penak dalane (orang itu orang tua, muda, tua atau muda. Orang tua mencari rumput lalu diarahkan. Perasaan saya ya enak jalannya),” demikian percakapan orang dalam video tersebut.

Kepala Desa Nglarangan, Parwan pun mengkonfirmasi kebenaran peristiwa itu di wilayahnya. Menurut dia, sopir memang warga Ponorogo. Tetapi tidak pernah melewati jalur yang dilalui.

Parwan menegaskan bahwa penjual degan ini tidak tersesat karena google map. Karena handphone miliknya mati.

“Penjual degan itu mobilnya ada degannya. Saat sudah di puncak sudah tidak ada tembusan (buntu). Sopir berusaha mundur, tetapi tidak bisa (sehingga) terperosok ke parit kecil,” pungkasnya.

Pos terkait