LINTASJATIM.com, Surabaya – Pihak kepolisian mengungkap motif perempuan yang tewas bunuh diri di Parkiran Tunjungan Plaza (TP) Surabaya, Jumat (14/10/2022). Dari keterangan teman kerja dan keluarganya, korban mengakhiri hidup diduga lantaran punya utang di pinjaman online.
Hal tersebut disampaikan langsung oleh Kanit Reskrim Polsek Tegalsari, AKP Marji Wibowo ketika dihubungi wartawan, Sabtu (15/10/2022).
“Jadi dia itu ada masalah dengan pinjol banyak,” kata Marji.
Dari keterangan yang didapat dari temannya, Marji mengatakan bahwa korban memiliki dua utang, yakni senilai Rp 5 juta dan Rp 7 juta. Korban sempat cerita kepada temannya jika dia mendapatkan teror dari penagih melalui pesan singkat dan telepon.
“Dari keterangan teman korban menyebut ada utang di dua pinjol dan dia sering diancam. Mungkin ditakut-takuin, stres akhirnya bunuh diri itu,” jelasnya.
Wanita yang bekerja di Top Ten club dan Coyote Bar tersebut akhirnya tidak kuat menahan tekanan. Dia akhirnya memutuskan bunuh diri dengan melompat dari lantai tiga TP 1 sekitar pukul 22.05 WIB.
“Korban itu langsung ke lantai tiga langsung lompat. Waktunya (mall) mau tutup jam 22.00 WIB lampunya udah mati itu,” ujar dia.
Dari rekaman CCTV diketahui, korban sempat mondar-mandir dan berjalan sendiri sebelum akhirnya naik ke tembok dan melompat dari parkiran Tunjungan Plaza Mall.
Sebelumnya diberitakan beritajatim.com, pengunjung dan karyawan Tunjungan Plaza dihebohkan dengan ADR (24) warga Keputran yang nekat melompat dari lantai 3 parkiran Tunjungan Plaza Mall, Jumat (14/10/2022) sekitar pukul 22.15 WIB. Aksi ADR menambah panjang daftar orang yang bunuh diri di Mall terbesar di Surabaya ini.
ADR ditemukan tak bernyawa dengan posisi tengkurap di lorong arah parkiran TP3. Peristiwa ini diketahui oleh pedagang sekitar yang berjualan di samping persis tembok Mall jalan Kaliasin.
Beberapa pedagang mendengar suara benda terjatuh yang cukup keras. Karena curiga, mereka menghubungi pihak keamanan untuk melihat keadaan.
“Yang menemukan pertama Affandi satpam disini karena menerima laporan dari pedagang sekitar,” ujar Salah satu petugas BPBD Kota Surabaya.
Mendapati ada mayat, petugas keamanan panik. Bahkan, mereka sempat bersitegang dengan awak media yang datang dengan meminta tidak mengambil gambar walaupun hanya dari gerbang. Salah satu Satpam yang bersitegang tersebut adalah Dheky. [ang/but]