Video Ajakan Perang Bela Shiddiqiyyah Viral, Sang Orator Berikan Klarifikasi

Edi Setiawan saat orasi di hadapan jmaah dan santri Shiddiqiyyah di Jombang Foto (Foto Tangkapan layar)
Edi Setiawan saat orasi di hadapan jmaah dan santri Shiddiqiyyah di Jombang Foto (Foto Tangkapan layar)

LINTASJATIM.com, Jombang Video orasi pengurus Organisasi Shiddiqiyyah (Orshid) di hadapan ratusan jemaah beredar melalui aplikasi perpesanan. Dalam orasi itu, sang orator mengajak para jemaah untuk berperang membela tarekat Shiddiqiyah.

Dalam video berdurasi 2 menit dan 5 detik itu tampak seorang orator pria berkemeja hitam dan kopiah hitam berorasi. Ia berorasi di depan diduga jemaah Shiddiqiyyah dengan menyebut situasi yang dialami seperti perang Badar.

Bacaan Lainnya

Isi ajakan perang

“Selamat datang dari sebuah malam yang panjang. Selamat datang dari campur aduknya rasa kegelisahan, ketakutan dan kemarahan bak perang badar yang pernah dialami Rasulullah bersama 313 pasukannya melawan seribu pasukan kafir yang bersenjata lengkap. Seperti itu pula 316 Kembali pulang dari perang badar Shiddiqiyyah (disambut teriakan takbir),” demikian suara orator dalam video seperti yang didengar detikJatim, Minggu (10/7/2022).

“Kita tidak menyerang, merekalah yang menyerang. Kita tidak melawan, merekalah yang memukuli dan menendangi kita. Kita hanya bertahan untuk harga diri kita sebagai santri-santri Pesantren Shiddiqiyyah yang membela ulama warasatul ambiya yaitu beliau Sang Maha Guru kita Bapak KH Muhammad Muchtar Mu’thi. Dan kita mempertahankan pesantren kita yang telah dimasuki mereka-mereka yang hati nuraninya tertutup itu,” imbuhnya.

Orator itu lantas menyebut apa yang dialami oleh para jemaah merupakan pengorbanan demi kejayaan Shiddiqiyyah dan Indonesia Raya. Ia kemudian menanyakan jika Shiddiqiyyah memanggil apakah para jemaah bersedia. jawaban itu lantas disahuti dengan kesiapan dari jemaah.

“Sebagaimana perang badar, setiap tetes keringat teman-teman semua yang ada di sini, setiap kesakitan pukulan dan tendangan yang telah anda terima, setiap darah yang menetes dari luka tubuh kita itu semua demi kejayaan Shiddiqiyyah, demi kejayaan Indonesia Raya,” tutur sang orator.

“Jika Shiddiqiyyah memanggil kita lagi, siap kita berjuang, siap kita berperang, siap kita membela Shiddiqiyyah, siap kita membela Sang Guru? (Disambut teriakan Siap). Insyaallah Allah meridhoi apa yang kita lakukan ini dan ini akan dicatat baik di dunia sebagai sejarah perkembangan pelestarian Shiddiqiyyah dan sampai nanti di akhirat (Diamini massa)” tambahnya.

Respon Ketua Umum Organisasi Shiddiqiyyah (Orshid), baca halaman selanjutnya..

Respon Ketua Umum Organisasi Shiddiqiyyah (Orshid)

Ketua Umum Organisasi Shiddiqiyyah (Orshid) Joko Herwanto membenarkan orasi dalam video tersebut. Menurutnya, orator itu merupakan salah satu pengurus Organisasi Shiddiqiyyah (Orshid) bernama Edi Setiawan.

Lebih lanjut, video itu terjadi di halaman kediaman Musryid Tarekat Shiddiqiyyah KH Muhammad Muchtar Mu’thi pada Jumat (8/7) sore. Saat itu, pengurus Orshid menyambut kedatangan 318 orang yang dipulangkan dari Polres Jombang. Terdiri dari 75 santri dan 243 jemaah Shiddiqiyyah.

“Benar, dan kepentingannya adalah menyemangati 300-an santri yang baru dipulangkan dari polres. Bukan untuk provokasi,” kata Joko kepada detikJatim, Minggu (10/7/2022).

Sebelumnya, penjemputan paksa Moch Subchi Azal Tsani (MSAT) alias Mas Bechi (42) dilakukan pasukan gabungan Polda Jatim dan Polres Jombang di Ponpes Shiddiqiyyah, Desa Losari, Kecamatan Ploso sejak Kamis (7/7) sekitar pukul 06.00 WIB. Polisi sempat mendapat perlawanan dari ratusan simpatisan, jemaah dan santri Ponpes Shiddiqiyyah. Sehingga 323 orang diamankan ke Mapolres Jombang.

Pihak pesantren menyebut saat polisi melakukan penggerebekan, Mas Bechi sedang tidak di pondok. Mas Bechi akhirnya menyerahkan diri ke polisi sekitar pukul 23.00 WIB. DPO pencabulan santriwati itu langsung dibawa ke Mapolda Jatim untuk ditahan di Rutan Medaeng.

Keesokan harinya, Jumat (8/7), 318 simpatisan, jemaah dan santri Ponpes Shiddiqiyyah yang sempat diamankan, dipulangkan. Sedangkan 5 simpatisan Mas Bechi ditetapkan sebagai tersangka dan ditahan di Rutan Polres Jombang karena melawan polisi.

Isi klarifikasi sang orator, baca halaman selanjutnya..

Pos terkait