Bunuh Diri di Atas Makam Istri Lantaran Mahalnya Biaya Nikah Lagi

LINTASJATIM.com, MojokertoBiaya menikah lagi mencapai Rp 17 juta diduga membuat Andri Budi Santoso (46) nekat menenggak racun tikus dan serangga.

Pria yang menjadi juragan sepatu di Mojokerto ini nekat mengakhiri hidup di makam sang istri di Makam Islam Desa/Kecamatan Gedeg, Mojokerto.

Bacaan Lainnya

Alasan Andri mengakhiri nyawanya karena tengah kepikiran biaya menikah lagi. Hal ini diungkapkan Bima Santoso (18), anak sulung Andri.

Bima mengatakan, mendiang bapaknya nekat mengakhiri hidup karena bingung memikirkan biaya pernikahan yang akan digelar 3 Juli 2022 nanti.

Bima menambahkan, sang ayah bingung mencari dana Rp 17 juta untuk biaya pernikahan. Karena, uang tersebut digunakan untuk memutar bisnisnya. Diketahui, istri Andri meninggal karena COVID-19 pada 2021. Lalu kini, Andri berhubungan dengan Fitri, janda warga Dusun Losari, Desa Sidoharjo.

“Bapak bingung tidak ada dananya karena duitnya untuk putaran bisnis. Yang pihak calon istrinya minta Rp 17 juta untuk pesta pernikahan,” ujar Bima kepada wartawan, Senin (20/6/2022).

Sebenarnya, lanjut Bima, keluarga sudah menyarankan agar pernikahan digelar tanpa pesta. Namun, sang ayah tetap tak mau.

“Keluarga sudah banyak memberi saran, tidak perlu meriah karena sama-sama sudah punya anak, tapi bapak egonya besar,” imbuhnya.

Selain itu, Bima menjelaskan, sehari-hari bapaknya menjalankan bisnis produksi sepatu. Saat ini, korban mempunyai 2 industri rumahan sepatu di Dusun Gedeg dan di Dusun Losari, Desa Sidoharjo, Kecamatan Gedeg. Karyawannya di Dusun Gedeg saja berjumlah 15 orang.

“Aslinya bisnisnya lancar-lancar saja. Usaha di Losari yang baru berjalan dipegang bapak sendiri. Yang di Gedeg saya disuruh mengurusi,” ungkap pelajar kelas 2 SMK ini.

Sejak istrinya meninggal karena COVID-19 tahun lalu, Andri tinggal bersama 3 anaknya. Yaitu Bima yang kini duduk di bangku kelas 2 SMK, anak kedua baru naik kelas 1 SMP, serta anak ketiga baru TK nol besar.

Bima mengaku terakhir kali bertemu bapaknya sore tadi sekitar pukul 14.30 WIB. Saat itu, Andri baru saja pulang dari calon istrinya, Fitri, janda warga Dusun Losari, Desa Sidoharjo.

Korban kembali meninggalkan rumah seorang diri setelah berganti pakaian kasus oranye dan celana jeans cokelat.

“Tadi tidak pamit pergi ke mana, saya juga tidak tahu bawa apa saja. Namun, perasaan saya tidak enak sore tadi, badan lemas,” ungkapnya.

Pos terkait