LINTASJATIM.com, Surabaya – Dalam waktu dua hari, petugas pemadam kebakaran di Kota Surabaya dihadapkan dua peristiwa kebakaran hebat. Peristiwa pertama terjadi pada Selasa, (12/04/2022) sekitar pukul 09.00 WIB di pergudangan Margomulyo.
Dalam peristiwa tersebut, dua gudang terbakar habis. Petugas memerlukan waktu hingga 12 jam hingga kondisi dinyatakan kondusif.
Sehari setelahnya pada Rabu (13/04/2022) sekitar pukul 17.35 WIB, petugas pemadam kebakaran harus berjibaku kembali dengan api. Kali ini, api melalap gedung mall legendaris terbesar di Surabaya. Tunjungan Plaza 5 di Jalan Embong Malang dilalap sijago merah.
Salah satu petugas PMK yang menolak namanya disebutkan menjelaskan, dirinya baru saja beristirahat sebentar usai melakukan pemadaman di Gudang Margomulyo. Ia pun sempat kehabisan tenaga hingga harus dibantu oleh tim kesehatan usai saturasi oksigen dalam tubuhnya rendah.
“Kemarin kita berjibaku melawan api di Gudang Margomulyo, sekarang lagi di TP 5 ini. Sampean bisa lihat sendiri kami bertugas tanpa pamrih untuk menyelamatkan warga Surabaya,” ujarnya sambil memakan nasi bungkus yang disediakan.
Bukan hanya petugas, Walikota Surabaya Eri Cahyadi juga sempat dirawat di dalam ambulance dan diberi oksigen usai meninjau lokasi kebakaran bersama Kapolrestabes Surabaya dan Kepala Dinas Pemadam Kebakaran kota Surabaya, Dedik Irianto. Eri tampak menggunakan baju berwarna biru tua saat dirawat di mobil ambulance.
Dedik Irianto saat diwawancarai beritajatim pada Kamis (14/04/2022) dini hari menjelaskan, pihaknya sempat kembali pada pukul 14.00 WIB usai menerima laporan jika di pergudangan Margomulyo timbul percikan api.
Usai melakukan pembasahan ulang, ia langsung bergerak menuju jalan Embong Malang untuk memimpin anggotanya memadamkan api yang berasal dari Tenan Mainan di Lantai 4 tersebut.
“Baju pemadam ini berat mas, jika kena air beratnya bisa sampai 5kg belum termasuk sepatu dan helm. Saya tadi sempat saturasi turun karena asap di dalam memang pekat,” ujar Dedik.
Dedik mengapresiasi kinerja anggotanya yang bergerak cepat memadamkan api. Ia mengakui jika personil di lapangan memang kurang. Ia pun membagi pasukannya berdasarkan shift siang dan malam. Jika kelelahan, maka anggota akan saling back up agar tidak terlalu lelah.
“Kalau ngomong personel totalnya kurang, Saat ini shift malam. Tadi sore itu shift siang, sekarang tak suruh istirahat. Nanti, kalau shift malam kecapekan ya tak suruh gantikan lagi,” imbuh Dedik.
Pantauan beritajatim.com, beberapa petugas PMK maupun BPBD Kota Surabaya yang memadamkan api di Tunjungan Plaza mengaku berbuka puasa hanya dengan air sebelum mereka bertugas untuk memadamkan api.
Hal tersebut dilakukan karena api sudah membesar saat adzan maghrib dikumandangkan. Para petugas pun dengan bergantian makan nasi bungkus yang disediakan.
Beritajatim lantas menunggu pemadam kebakaran menyelesaikan tugasnya hingga pukul 01.30 WIB. Tampak beberapa petugas tidur di pinggir jalan sembari petugas yang lainnya merapikan selang pemakaian.
Ada juga yang bersenda gurau untuk menghilangkan letih usai memadamkan dan membantu mengevakuasi warga Kota Surabaya yang berbelanja di TP Mall.
Source: beritajatim.com