LINTASJATIM.com, Lumajang – Seorang anak dan ibu ditemukan tewas dalam pencarian korban bencana alam erupsi Gunung Semeru. Diketahui korban bernama Rumini (28) bersama ibunya, Salamah (70), warga Desa Curah Kobokan, Kecamatan Candipuro.
Keduanya ditemukan dalam keadaan sudah meninggal dunia dengan posisi sedang berpelukan pada bagian dapur rumah. Mereka merupakan korban reruntuhan bangunan yang roboh.
Menurut Legiman, adik ipar Salamah, saat Gunung Semeru erupsi, semua orang lari berhamburan keluar rumah menyelamatkan diri. Namun, ia menduga Salamah tidak sanggup berjalan karena faktor usia. Kemudian, sang anak, Rumini, tak tega meninggalkan ibunya seorang diri.
“Tadi pagi kan saya cari adik ipar sama ponakanku. Pas bongkar rontokan tembok dapur terus tangannya kelihatan dan langsung kami bersihkan dan di bawa ke rumah untuk dimakamkan,” terangnya.
“Suami Rumini dan anaknya selamat, mereka sekarang dirawat di puskesmas,” imbuhnya.
Sementara itu, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melaporkan jumlah korban jiwa akibat erupsi Gunung Semeru, pada Senin (6/12/2021) pukul 17.30 WIB menjadi 22 orang dan 27 orang dinyatakan hilang.
Pelaksana tugas (Plt) Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari mengatakan, dari total 22 korban jiwa, sebanyak 14 orang ditemukan di Kecamatan Pronojiwo dan 8 orang di Kecamatan Candipuro.
“14 orang meninggal dunia di Kecamatan Pronojiwo itu masih ada 5 orang yang belum teridentifikasi, 2 orang itu ada di RSUD Pasirian dan 3 orang lainnya itu ditemukan di RT 16 RW 5 Curah Kobokan jam 14.15 WIB,” terangnya dalam konferensi pers secara virtual, pada Senin (6/12/2021).
Adapun, sembilan korban lainnya di Desa Pronojiwo yang sudah teridentifikasi saat ini sudah dimakamkan. Kemudian, dari total 8 korban jiwa di Kecamatan Candipuro, satu korban ditemukan di Kebondeli Selatan.
Menurut informasi, 13 orang di antaranya sudah dikenali, 7 lainnya masih dalam proses identifikasi, 12 orang yang sudah teridentifikasi itu sudah dimakamkan.
Sementara, ada 27 korban yang masih dinyatakan hilang dan saat ini masih menjadi fokus pencarian oleh tim pencarian dan penyelamatan korban.
“Total masyarakat yang terdampak erupsi Gunung Semeru di dua kecamatan yang terkena awan panas guguran dan 8 kecamatan yang terdampak debu vulkanik mencapai 5.205 orang,” pungkasnya.